Fbhis.umsida.ac.id – Di tengah perubahan dunia kerja yang semakin cepat dan kompetitif, perguruan tinggi dituntut tidak hanya mencetak lulusan dengan pengetahuan akademik, tetapi juga yang memiliki kompetensi profesional sesuai standar industri. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menjadi salah satu kampus yang telah mengambil langkah konkret dalam menjawab tantangan tersebut melalui pelaksanaan Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bagi mahasiswanya.
Uji kompetensi bukan sekadar formalitas. Kegiatan ini merupakan proses penilaian yang formal, sistematis, dan objektif untuk memastikan seseorang benar-benar memiliki kemampuan kerja yang sesuai dengan standar kompetensi nasional.
Aspek yang dinilai pun lengkap, meliputi pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja.
Hasil akhirnya, peserta yang dinyatakan kompeten akan memperoleh sertifikat berlogo Garuda dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai pengakuan resmi atas keahlian mereka.
Baca juga: Umsida Luncurkan Program Studi Magister Ilmu Komunikasi: Menjawab Tantangan Media Baru dan PR
Makna dan Tujuan Uji Kompetensi LSP
Uji Kompetensi LSP memiliki tujuan utama untuk memberikan pengakuan resmi atas kemampuan seseorang dalam bidang tertentu.

Sertifikat ini menjadi bukti nyata bahwa individu tersebut memiliki keahlian yang diakui, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dapat diterima di tingkat internasional.
Selain itu, keberadaan sertifikasi ini membantu meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia, terutama di era globalisasi yang menuntut keahlian praktis dan profesionalisme tinggi.
Manfaat lain dari uji kompetensi adalah sebagai jaminan mutu tenaga kerja.
Lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi dianggap lebih siap terjun ke dunia kerja karena sudah melalui proses asesmen yang menilai kemampuan aktual mereka.
Dengan demikian, uji kompetensi juga menjadi bentuk persiapan yang matang bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia profesional, baik sebagai pegawai maupun wirausahawan.
Dalam pelaksanaannya, uji kompetensi melewati beberapa tahapan penting: mulai dari pendaftaran, pra-asesmen, pelaksanaan asesmen (tes tertulis, wawancara, praktik kerja, hingga penilaian portofolio), penilaian akhir oleh asesor, hingga penerbitan sertifikat bagi peserta yang lulus.
Semua proses ini dilakukan secara sistematis dan terukur untuk menjamin objektivitas hasilnya.
Lihat juga: BNSP Akui LSP Umsida Terstandar Nasional
LSP Umsida dan Skema Sertifikasi yang Diawasi BNSP
Umsida menjadi salah satu perguruan tinggi yang telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berlisensi resmi dan diawasi langsung oleh BNSP.

Keberadaan LSP ini menjadi bukti nyata bahwa kampus berkomitmen dalam memastikan setiap lulusannya memiliki kompetensi profesional yang diakui industri.
LSP Umsida menyediakan berbagai skema uji kompetensi yang disesuaikan dengan bidang keilmuan mahasiswa di masing-masing fakultas.
Mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Kesehatan, hingga Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan dapat mengikuti uji kompetensi sesuai bidangnya, seperti teknologi informasi, komunikasi, kebidanan, pendidikan, dan lain-lain.
Selain itu, proses asesmen dilakukan oleh asesor profesional yang berasal dari dosen-dosen Umsida sendiri.
Para asesor ini telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi khusus dari BNSP sehingga memiliki kompetensi dalam melakukan penilaian objektif terhadap mahasiswa.
Kehadiran dosen sebagai asesor memastikan proses sertifikasi berjalan dengan akurat, transparan, dan sesuai standar nasional.
Pelaksanaan uji kompetensi di Umsida biasanya digelar menjelang masa wisuda.
Momentum ini menjadi tahap penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan sertifikasi profesi sebelum resmi menjadi lulusan.
Dengan sertifikat tersebut, mereka tidak hanya membawa ijazah akademik, tetapi juga bukti kompetensi profesional yang diakui secara nasional.
Gerbang Menuju Dunia Profesional yang Lebih Siap
Uji Kompetensi LSP di Umsida memiliki dampak besar terhadap kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia kerja.
Dengan sertifikat kompetensi yang mereka miliki, para lulusan mampu menunjukkan kredibilitas dan kualitas di hadapan calon pemberi kerja.
Banyak perusahaan kini menjadikan sertifikat kompetensi sebagai syarat utama rekrutmen, karena menjadi bukti konkret bahwa pelamar telah menguasai keterampilan yang dibutuhkan.
Lebih dari itu, uji kompetensi juga menjadi sarana pembelajaran yang berharga.
Mahasiswa tidak hanya diuji kemampuan teknisnya, tetapi juga belajar menghadapi proses asesmen profesional sebagaimana dunia industri menuntut.
Mereka didorong untuk lebih percaya diri, berpikir kritis, dan berorientasi pada hasil kerja yang nyata.
Melalui pelaksanaan LSP yang terstruktur, Umsida menegaskan perannya sebagai kampus yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menyiapkan lulusan yang siap kerja dan siap bersaing di level global.
Dengan bimbingan asesor berpengalaman dan pengawasan langsung dari BNSP, uji kompetensi di Umsida menjadi simbol nyata sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Pada akhirnya, keberadaan LSP Umsida bukan sekadar pelengkap administrasi akademik, tetapi wujud komitmen Umsida dalam melahirkan generasi profesional, unggul, dan berdaya saing global selaras dengan semangat Islam berkemajuan dan nilai-nilai pencerahan yang selalu dipegang teguh oleh universitas ini.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah


















