Fbhis.umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar stadium general di Auditorium KH Ahmad Dahlan. Dengan tema “Membangkitkan Peran Mahasiswa untuk Menjadi Abdi Hukum dan Jiwa agar terwujudnya ruang aman di lingkungan kampus,” acara stadium general ini digelar pada hari Senin (18/12/2023).
Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri asal Surabaya, yakni Reni Astuti SSi MPSDM, wakil ketua DPRD Kota Surabaya. Beliau menyampaikan materi yang berkaitan dengan penegakan hukum. Pembahasan dimulai dari negara hukum. Sebuah negara hukum diukur indeksnya oleh Lembaga yang telah diakui secara internasional, yaitu RLI (Role of Law Index).
“Secara global, posisi RLI Indonesia berada di peringkat enam puluh empat dari seratus empat puluh negara. Terdapat delapan indikator penegakan hukum, yakni pembatasan kekuasaan pemerintah, ketiadaan korupsi, pemerintah yang terbuka, hak-hak fundamental, keamanan dan ketertiban, penegakan hukum, peradilan perdata, dan peradilan pidana. Bicara tentang keamanan dan ketertiban, Indonesia mengalami kenaikan.” Ujarnya.
Kemudian Reni menjelaskan bahwa indikator ketiadaan korupsi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih mencatatkan skor terburuk. Disusul indeks korupsi pada peradilan, kemudian kepolisian/militer, dan terakhir tingkat korupsi di pemerintahan. Hal ini diungkap oleh Reni bahwa progress perbaikan sistem hukum di Indonesia selama tujuh tahun terakhir menunjukkan kondisi yang kurang baik, yakni pemerintah tidak melihat isu “negara hukum” sebagai sebuah kebijakan prioritas.
Mahasiswa dapat berperan penting dalam pemberatasan korupsi, atau yang dapat disebut dengan Agent of Changes/Agen Perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dan tingkat korupsi semakin rendah.
22
Dec