Fbhis.umsida.ac.id – Mahasiswa dari Program Studi Manajemen, Bisnis Digital, dan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan studi ekskursi ke Jakarta dan Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan terkait dunia bisnis sekaligus memperkenalkan mahasiswa pada kekayaan budaya dan pesona alam Jawa Barat. Dua destinasi utama yang memberikan kesan mendalam adalah kunjungan ke Saung Angklung Udjo dan perjalanan alam ke Ciwidey serta Kawah Putih.
Mendalami Budaya Sunda di Saung Angklung Udjo
Rombongan mahasiswa tiba di Saung Angklung Udjo, Bandung, dan langsung disambut dengan hangat oleh para pengelola. Para mahasiswa diarahkan menuju area pertunjukan untuk menyaksikan beragam kesenian tradisional khas Sunda.
Penampilan wayang golek, pementasan angklung, karawitan, hingga tarian topeng Rahwana berhasil memukau para mahasiswa. Bagi sebagian mahasiswa, ini menjadi pengalaman pertama mereka berinteraksi langsung dengan budaya Sunda.
Shofi Maulana Ardiansyah, mahasiswa Manajemen yang akrab disapa Ardi, mengungkapkan kesannya, “Kami jadi tahu sedikit demi sedikit tentang budaya yang berbeda. Setiap daerah punya keunikan tersendiri yang bisa menjadi potensi bisnis juga,” ujarnya.
Setelah pertunjukan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempelajari alat musik angklung. Masing-masing mahasiswa memegang angklung dengan nada berbeda dan dilatih untuk membawakan beberapa lagu daerah, seperti “Apuse” dari Papua dan lagu Betawi.
Kekompakan dalam memainkan angklung menciptakan suasana keakraban yang penuh kehangatan. Interaksi langsung ini membangun kesadaran mahasiswa akan pentingnya melestarikan budaya tradisional di tengah perkembangan dunia digital yang semakin pesat.
Gyta, mahasiswa Akuntansi, turut merasakan manfaat dari kegiatan ini. “Rasanya seperti menjadi bagian dari budaya itu sendiri. Saya jadi sadar, budaya bisa dikemas secara modern dan dipromosikan secara digital agar lebih dikenal luas,” tuturnya.
Baca juga: Pengabdian Masyarakat Internasional: Umsida Perkenalkan Budaya Sidoarjo
Menikmati Lanskap Eksotis Ciwidey dan Kawah Putih
Setelah mendalami budaya Sunda, mahasiswa melanjutkan perjalanan menuju Ciwidey dan Kawah Putih untuk menikmati keindahan alam Jawa Barat. Di Ciwidey, rombongan disambut hamparan kebun teh hijau yang terbentang luas. Udara pegunungan yang sejuk menambah kenyamanan selama perjalanan.
Para mahasiswa berjalan santai sambil mengabadikan momen bersama teman-teman. Gyta berbagi pengalamannya, “Pemandangannya luar biasa. Udara segar pegunungan ini jadi pelepas penat setelah keseharian kami disibukkan dengan tugas-tugas kuliah dan aktivitas digital,” katanya.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Kawah Putih yang terkenal dengan kawah berwarna putih kehijauan. Suasana eksotis dengan kabut tipis dan aroma belerang khas kawasan vulkanik membuat mahasiswa terkesima. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini.
Ardi kembali menambahkan, “Saya jadi makin sadar betapa kaya alam Indonesia. Tempat seperti ini bisa jadi peluang bisnis wisata yang bisa dipromosikan melalui platform digital,” tambahnya.
Lihat juga: Mahasiswa Prodi Manajemen FBHIS Umsida Berpartisipasi dalam Icebiz 2025: Perkuat Kolaborasi Internasional
Pelajaran Berharga tentang Budaya, Alam, dan Bisnis
Studi ekskursi ini bukan sekadar perjalanan wisata, tetapi juga memberikan nilai edukasi bagi mahasiswa Manajemen, Bisnis Digital, dan Akuntansi. Di Saung Angklung Udjo, mahasiswa mendapatkan pemahaman bahwa budaya lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi apabila dikelola dengan baik dan dipadukan dengan teknologi digital.
Menurut informasi yang dikutip dari Wikipedia, Saung Angklung Udjo adalah pusat pertunjukan, kerajinan bambu, serta laboratorium pendidikan budaya Sunda. Hal ini menginspirasi mahasiswa, terutama dari program Bisnis Digital, untuk mengangkat kekayaan budaya Indonesia ke platform digital melalui konten kreatif dan media sosial.
Selain itu, kunjungan ke Ciwidey dan Kawah Putih membuka pandangan mahasiswa mengenai potensi wisata alam sebagai sektor yang menjanjikan.
Penggabungan teknologi pemasaran digital dengan pengembangan destinasi wisata dapat menjadi langkah strategis bagi generasi muda untuk memajukan ekonomi kreatif sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Gyta juga menambahkan, “Melihat keindahan alam ini, saya semakin sadar bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Sambil kita mempromosikan keindahan pemandangan Indonesia, kita juga harus memastikan kelestariannya,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa FBHIS Umsida diharapkan mampu menggabungkan wawasan budaya, kesadaran lingkungan, dan pemanfaatan teknologi dalam merancang konsep bisnis yang berkelanjutan di masa depan.
Dengan sinergi antara budaya, alam, dan teknologi, generasi muda dapat menjadi motor penggerak dalam memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah