Hukum dan Keadilan: Pilar Utama Pembangunan Berkelanjutan

Fbhis.umsida.ac.id – SDGs 16 menekankan pentingnya keadilan, perdamaian, dan kelembagaan yang kuat, di mana program studi Hukum berperan krusial dalam mencetak lulusan yang tidak hanya memahami undang-undang, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan hak asasi manusia.

Mendorong Masyarakat yang Damai dan Inklusif

SDGs 16 bertujuan menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif bagi semua orang, tanpa diskriminasi.

Sumber: Pexels

Dalam konteks ini, prodi Hukum memiliki tanggung jawab untuk mendidik mahasiswa agar memiliki pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip hak asasi manusia, antikekerasan, dan keadilan restoratif.

Mahasiswa hukum perlu dibekali dengan pemahaman bahwa hukum bukan sekadar alat penegakan peraturan, tetapi juga instrumen untuk melindungi kelompok rentan dan membangun perdamaian sosial.

Prodi Hukum dapat mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam klinik hukum, simulasi persidangan, dan pengabdian masyarakat yang mengadvokasi kelompok marginal.

Aktivitas ini membentuk kepedulian hukum terhadap akses keadilan yang merata di tengah masyarakat yang majemuk.

Dalam dunia yang terus berubah, penting bagi mahasiswa hukum untuk adaptif terhadap persoalan sosial baru seperti kekerasan digital, diskriminasi berbasis gender, dan penyalahgunaan kekuasaan.

Dengan pemahaman hukum yang inklusif, lulusan hukum diharapkan mampu menjadi penjaga keadilan yang berpihak pada kebenaran dan perdamaian.

Baca juga: AI Menggantikan Pekerjaan? Masa Depan Gen Z di Era Otomatisasi

Menguatkan Kelembagaan Hukum yang Transparan dan Akuntabel

SDGs 16 juga menyoroti pentingnya kelembagaan yang efektif, transparan, dan akuntabel.

Sumber: Ilustrasi AI

Prodi Hukum berperan dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang tata kelola pemerintahan yang baik serta peran lembaga hukum dalam mengawal demokrasi.

Melalui mata kuliah seperti hukum tata negara, hukum administrasi, dan etika profesi hukum, mahasiswa memahami bagaimana lembaga peradilan, legislatif, dan eksekutif berinteraksi dalam menjaga tatanan hukum.

Mereka juga dapat dilibatkan dalam penelitian dan advokasi untuk menilai kinerja institusi hukum, mengkritisi praktik korupsi, serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang memperkuat supremasi hukum.

Kegiatan seperti seminar hukum, diskusi publik, dan kerja praktik di lembaga penegak hukum dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya integritas dalam sistem hukum.

Dengan demikian, lulusan hukum tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki karakter yang menjunjung nilai-nilai profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas.

Lihat juga: Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Pembiayaan dalam Mengatasi Risiko Tindakan Menyimpang

Hukum sebagai Pilar Keadilan dan Perubahan Sosial

Hukum memiliki kekuatan untuk mengatur, melindungi, dan memulihkan. Dalam konteks SDGs 16, hukum menjadi pilar utama dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.

Prodi Hukum memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan nilai-nilai keadilan substantif kepada para mahasiswanya.

Para mahasiswa hukum perlu memahami bahwa keadilan bukan hanya tentang memenangkan perkara, tetapi juga memastikan bahwa proses hukum berjalan secara adil dan tidak diskriminatif.

Oleh karena itu, pembelajaran hukum perlu diarahkan tidak hanya pada aspek prosedural, tetapi juga pada nilai-nilai moral dan etika keadilan.

Selain itu, prodi Hukum dapat mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya ilmiah yang relevan dengan isu-isu hukum kontemporer seperti perlindungan data pribadi, perlindungan lingkungan, dan perlindungan korban kekerasan.

Dengan riset yang kuat dan pendekatan yang humanis, hukum dapat menjadi alat transformasi yang berpihak pada masyarakat.

Prodi Hukum memiliki peran strategis dalam mewujudkan SDGs 16 melalui pendidikan hukum yang berkualitas, etis, dan berpihak pada keadilan.

Dengan membentuk lulusan yang tidak hanya paham aturan, tetapi juga memiliki komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi, transparansi, dan hak asasi manusia, perguruan tinggi dapat menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan masyarakat yang damai dan adil.

Hukum tidak hanya hidup dalam teks, tetapi juga dalam tindakan nyata yang mengangkat martabat manusia dan menjamin kehidupan yang setara bagi semua.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Berita Terkini

Bedah Peran Hukum sebagai Perubahan Menuju Negara yang Adil: Prodi Hukum Umsida Datangkan Ahli
November 19, 2025By
Teguhkan Komitmen Sinergi dan Kepemimpinan: Ormawa Eksekutif FBHIS Umsida Resmi Dilantik
November 14, 2025By
Perkuat Jejaring Akademik: Esil University Hadir dalam International Guest Lecture FBHIS Umsida
November 13, 2025By
Mahasiswa Doktoral Esil University Kunjungi Tiga Laboratorium FBHIS Umsida
November 12, 2025By
Perkuat Kolaborasi Akademik FBHIS Umsida dan Internasional Esil University Kazakhstan Gelar Sharing Discussion
November 11, 2025By
“Jangan Cuma Nunggu Keajaiban, Kita Harus Nekat!”: Pesan Icho Ade untuk Rekan Yudisium Fbhis Umsida
November 7, 2025By
Orasi Ilmiah Dr. Sigit Hermawan: Peran Intellectual Capital dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi
November 6, 2025By
FBHIS Umsida Kukuhkan 408 Mahasiswa pada Yudisium ke-34, Siap Berkarya untuk Negeri
November 5, 2025By

Prestasi

Wisudawan Berprestasi yang Lolos 3 Pendanaan Dikti
November 20, 2025By
Berkat Perjuangan Sang Ibu, Nilamsari Raih Wisudawan Terbaik MM Umsida
November 19, 2025By
Raih Predikat Cumlaude, Dwi Maya Buktikan Hasil dari Konsisten Belajar
November 18, 2025By
Tiga Tahun Sepuluh Bulan, Mawar Buktikan Konsisten Belajar Mengantarnya Jadi Wisudawan Terbaik
November 17, 2025By
Mahasiswa Umsida Raih Juara 2 Tapak Suci di Airlangga Championship
September 16, 2025By
Lagi! Sonhaji Raih Medali Emas Tapak Suci Airlangga Championship 2025
September 15, 2025By
Bangun Mental Tangguh: Mahasiswa Umsida Raih Juara Pencak Silat
September 8, 2025By
Vivi Nabila, Raih Juara 2 Pencak Silat: Semangatnya Membawa Kemenangan
September 7, 2025By