Membangun Infrastruktur Berkelanjutan: Peran SDGs ke-9 dalam Kemajuan Ekonomi dan Sosial

Fbhis.umsida.ac.id – Sustainable Development Goals (SDGs) ke-9 berfokus pada pembangunan infrastruktur, industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta inovasi. Aspek ini menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan menciptakan kesejahteraan sosial.

Tanpa infrastruktur yang memadai, banyak negara mengalami keterbatasan dalam perdagangan, distribusi sumber daya, dan akses terhadap layanan dasar.

Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur modern yang berkelanjutan menjadi prioritas dalam mewujudkan pembangunan global yang adil dan merata.

Baca juga: Kesetaraan Gender: Kunci Mewujudkan SDGs Nomor 5 dalam Pembangunan Berkelanjutan

Pentingnya Infrastruktur Berkelanjutan dalam Pembangunan Ekonomi

Infrastruktur yang baik adalah fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi. Jalan raya yang layak, jaringan transportasi yang efisien, akses listrik yang stabil, serta telekomunikasi yang canggih dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong perdagangan.

Sumber: Ilustrasi AI

Negara-negara dengan infrastruktur yang kuat cenderung memiliki daya saing ekonomi yang lebih tinggi karena biaya logistik yang lebih rendah dan akses pasar yang lebih luas.

Namun, tantangan utama dalam pengembangan infrastruktur adalah keterbatasan dana dan investasi. Banyak negara berkembang masih bergulat dengan keterbatasan anggaran untuk membangun jalan, pelabuhan, atau jaringan listrik yang dapat menunjang kegiatan ekonomi.

Oleh karena itu, kemitraan antara sektor publik dan swasta menjadi kunci dalam mengatasi hambatan ini. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, pembangunan infrastruktur dapat lebih efisien dan berkelanjutan tanpa harus membebani anggaran negara secara berlebihan.

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.

Infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti transportasi umum berbasis energi terbarukan dan bangunan hemat energi, dapat membantu mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Dengan demikian, investasi dalam infrastruktur yang berkelanjutan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

Lihat juga: Strategi Bisnis UMKM: Mahasiswa Umsida Pelajari Inovasi di C59

Industrialisasi Berkelanjutan sebagai Penggerak Kemajuan

SDGs ke-9 juga menekankan pentingnya industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan. Sektor industri memiliki peran vital dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sumber: Ilustrasi AI

Namun, industrialisasi konvensional sering kali berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan limbah industri yang merusak ekosistem.

Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan industrialisasi berkelanjutan harus diutamakan. Penggunaan energi terbarukan, efisiensi sumber daya, serta penerapan teknologi ramah lingkungan menjadi solusi utama dalam membangun sektor industri yang tidak hanya produktif tetapi juga berkelanjutan.

Negara-negara maju telah menerapkan kebijakan industri hijau dengan mengadopsi teknologi rendah karbon dan mendukung inovasi dalam bidang energi alternatif.

Jika diterapkan secara luas, pendekatan ini dapat menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Selain itu, industrialisasi yang inklusif juga menekankan perlunya pemerataan akses terhadap teknologi dan pasar bagi usaha kecil dan menengah (UKM).

Dengan memberikan dukungan yang memadai, UKM dapat tumbuh dan bersaing di pasar global, menciptakan ekosistem industri yang lebih merata dan berdaya tahan terhadap krisis ekonomi.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan dapat mempercepat adopsi teknologi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan dalam sektor industri.

Inovasi sebagai Kunci Transformasi Global

Peran inovasi dalam SDGs ke-9 tidak dapat diabaikan. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga industri manufaktur.

Dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat, negara-negara dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Inovasi dalam bidang energi, transportasi, dan komunikasi telah memungkinkan efisiensi yang lebih besar dalam penggunaan sumber daya.

Misalnya, pengembangan kendaraan listrik dan energi matahari telah mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sementara revolusi digital telah membuka akses pendidikan dan layanan keuangan bagi masyarakat di daerah terpencil.

Namun, tantangan utama dalam mengadopsi inovasi adalah kesenjangan teknologi antara negara maju dan berkembang.

Negara-negara dengan akses terbatas terhadap teknologi canggih sering kali tertinggal dalam kompetisi global. Oleh karena itu, kolaborasi internasional dalam berbagi pengetahuan dan teknologi menjadi kunci dalam memastikan bahwa inovasi dapat dimanfaatkan secara merata oleh semua negara.

Selain itu, penting bagi setiap negara untuk mendorong budaya inovasi di tingkat lokal dengan memberikan dukungan kepada start-up dan pelaku industri kreatif.

Dengan menyediakan akses ke pendanaan, pelatihan, dan jaringan pasar, inovasi dapat berkembang lebih pesat dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

Inovasi yang berorientasi pada solusi sosial dan lingkungan juga perlu didorong agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh dunia industri tetapi juga oleh masyarakat secara luas.

Dengan komitmen yang kuat dalam pembangunan infrastruktur, industrialisasi berkelanjutan, dan inovasi, SDGs ke-9 dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan adil.

Penerapan kebijakan yang mendukung investasi dalam teknologi hijau dan infrastruktur cerdas akan memastikan bahwa pembangunan tidak hanya membawa manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Berita Terkini

Mahasiswa Ikom Umsida Belajar Kelola Media Sosial Metro Today
September 22, 2025By
Australia Terapkan Kebijakan Right to Disconnect, Perlindungan Baru bagi Karyawan
September 10, 2025By
Reshuffle Kabinet Prabowo Dinilai Strategis Jawab Dinamika Politik dan Ekonomi
September 9, 2025By
Desain Antarmuka CEISA 4.0 Menjadi Penentu Kepuasan Pengguna
August 15, 2025By
Membuka Pintu Investasi: Seminar Pasar Modal FBHIS Umsida Beri Bekal Jadi Investor Sukses
August 12, 2025By
Peran Media Pers dalam Pengawasan Peradilan: Edukasi Publik oleh Dosen Hukum Umsida
August 11, 2025By
Cinequest Jadi Buah Kerja Sama Internasional Perdana FBHIS Umsida dan FKP USIM
August 8, 2025By
Dr Sumartik Tegaskan Pentingnya Knowledge Sharing dalam Membangun Kampus Berdampak
July 25, 2025By

Prestasi

Mahasiswa Umsida Raih Juara 2 Tapak Suci di Airlangga Championship
September 16, 2025By
Lagi! Sonhaji Raih Medali Emas Tapak Suci Airlangga Championship 2025
September 15, 2025By
Bangun Mental Tangguh: Mahasiswa Umsida Raih Juara Pencak Silat
September 8, 2025By
Vivi Nabila, Raih Juara 2 Pencak Silat: Semangatnya Membawa Kemenangan
September 7, 2025By
Mahasiswa Akuntansi Sabet Juara 1 Taekwondo Kyorugi U-68
September 6, 2025By
Mahasiswa AP Umsida Raih Juara 2 Pencak Silat di Ajang Kanjuruhan Fighter Competition
September 5, 2025By
Mahasiswa Ikom Persembahkan Medali Emas Taekwondo untuk Umsida
September 4, 2025By
Windy Wulandari Sabet Juara 1 Kejuaraan Pencak Silat, Tampil Sebagai Pesilat Terbaik
September 3, 2025By