Fbhis.umsida.ac.id – Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali mengadakan program edukasi investasi bagi mahasiswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Intel (Investasi Telling), yang diinisiasi oleh GIBEI Umsida untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Acara yang berlangsung pada Jumat, 24 Januari 2025 ini menghadirkan narasumber Aisha Hanif SA MAcc Ak, seorang praktisi sekaligus dosen Akuntansi Umsida, dengan tema “Psikologi Investor: Mengelola Emosi dalam Berinvestasi.”
Membangun Kesadaran Investasi di Kalangan Mahasiswa
Kepala GIBEI Umsida, Fitri, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya membangun kesadaran investasi sejak dini di kalangan mahasiswa.
“Ini merupakan program rutin yang digelar oleh GIBEI, mengingat zaman sekarang adalah era yang konsumtif bagi mahasiswa. Oleh karena itu, kami ingin memberikan edukasi agar mahasiswa dapat menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung atau diinvestasikan,” jelas Fitri.
Ia juga menekankan bahwa Intel diselenggarakan setiap dua bulan sekali dengan tujuan memberikan pemahaman tentang pasar modal, termasuk strategi investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam membangun kebiasaan finansial yang lebih baik, sehingga tidak hanya sekadar menabung, tetapi juga mengelola aset mereka dengan lebih bijak.
Baca juga: Integrasi Cryptocurrency dan QRIS: Inovasi Menuju Transformasi Keuangan
Psikologi Investor: Mengelola Emosi dalam Berinvestasi
Dalam pemaparannya, Aisha Hanif menyoroti pentingnya aspek psikologis dalam dunia investasi. Menurutnya, keputusan investasi yang diambil seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh analisis fundamental dan teknikal, tetapi juga oleh kondisi emosional investor itu sendiri.
“Ketika harga saham mengalami fluktuasi, sering kali investor terjebak dalam ketakutan dan keserakahan. Padahal, investasi memerlukan kesabaran dan disiplin dalam mengambil keputusan,” ungkap Aisha Hanif.
Ia juga mengingatkan bahwa prinsip high risk, high return harus selalu diperhitungkan dengan cermat agar investor tidak gegabah dalam bertindak.
Aisha menambahkan bahwa salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah terlalu mudah panik ketika pasar mengalami penurunan.
“Investor yang sukses bukanlah mereka yang selalu mencari keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi mereka yang mampu mengelola emosi dan tetap konsisten dengan strategi investasinya,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memiliki tujuan investasi yang jelas.
“Jika seseorang berinvestasi tanpa tujuan yang pasti, maka keputusan yang diambil cenderung impulsif dan kurang terarah. Sebaliknya, investor yang memiliki target jangka panjang akan lebih stabil dalam menghadapi dinamika pasar,” tambahnya.
Interaktif dengan Sesi Tanya Jawab
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Mahasiswa yang hadir aktif mengajukan pertanyaan terkait strategi pengelolaan keuangan dalam investasi.
Salah satu pertanyaan yang banyak muncul adalah bagaimana cara mengalokasikan dana dengan baik agar bisa tetap berinvestasi tanpa mengganggu kebutuhan sehari-hari.
Menanggapi hal tersebut, Aisha Hanif menyarankan agar mahasiswa menerapkan prinsip 50-30-20 rule, di mana 50% penghasilan digunakan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan serta investasi.
“Dengan mengalokasikan dana secara bijak, kita bisa tetap berinvestasi tanpa mengorbankan kebutuhan utama,” ujarnya.
Selain itu, beberapa peserta juga menanyakan tentang strategi menghadapi market crash atau penurunan tajam di pasar saham.
Aisha menekankan pentingnya diversifikasi portofolio agar risiko dapat diminimalisir.
“Jangan menaruh seluruh investasi dalam satu aset saja. Sebar portofolio ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan reksa dana agar risiko lebih terkendali,” tuturnya.
Investasi dengan Bijak dan Rasional
Acara ini menjadi momen penting bagi mahasiswa Umsida untuk memahami bahwa investasi bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang kedisiplinan dalam mengelola keuangan dan mengendalikan emosi.
Melalui program rutin ini, GIBEI Umsida berharap dapat terus memberikan edukasi finansial yang bermanfaat dan mendorong mahasiswa untuk menjadi investor yang lebih bijak di masa depan.
Dengan adanya edukasi seperti ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami konsep investasi secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata dengan strategi yang matang dan rasional.
GIBEI Umsida terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang melek finansial dan siap menghadapi tantangan ekonomi di era digital.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah