Gen Z Menolak Judi Online: Generasi Muda yang Mengutamakan Moralitas Digital

Fbhis.umsida.ac.id – Dalam era digital yang semakin maju, judi online menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi masyarakat, terutama generasi muda. Namun, generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menunjukkan sikap yang tegas dalam menolak keberadaan judi online. Data dan fenomena terkini menunjukkan bahwa kesadaran Gen Z terhadap dampak negatif judi online mulai tumbuh, sejalan dengan meningkatnya akses informasi dan nilai-nilai moral yang mereka pegang.

Judi Online: Ancaman di Era Digital
Sumber: Pexels

Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, lebih dari 82% populasi Indonesia telah terhubung ke internet. Sayangnya, kemajuan ini juga membuka celah bagi meningkatnya aktivitas ilegal, termasuk judi online. Bareskrim Polri mencatat bahwa selama tahun 2023, setidaknya ada 1.700 situs judi online yang telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Namun, usaha ini belum cukup untuk menghentikan persebaran judi online yang terus berkembang pesat.

Baca juga: Bijak Menolak Paylater: Langkah Penting Menuju Kesejahteraan Ekonomi di Era Konsumerisme Gen Z

Judi online tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga membawa dampak psikologis. Penelitian dari Institut Kesehatan Mental Indonesia menunjukkan bahwa korban judi online mengalami peningkatan stres, gangguan kecemasan, hingga depresi. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Gen Z, yang notabene merupakan kelompok usia dengan penetrasi internet tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 99% menurut data APJII.

Sikap Tegas Gen Z: Menolak Judi Online
Sumber: Pexels

Meski rentan terhadap paparan judi online, data dari survei yang dilakukan oleh Alvara Research Center pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 78% Gen Z di Indonesia menolak judi online. Penolakan ini didasarkan pada beberapa alasan utama:

Kesadaran Akan Dampak Negatif

Gen Z memiliki akses yang luas terhadap informasi, termasuk risiko yang ditimbulkan oleh judi online. Mereka memahami bahwa judi online tidak hanya menghancurkan kondisi finansial tetapi juga merusak hubungan sosial dan masa depan.

Nilai Moral dan Agama

Sebagian besar Gen Z di Indonesia tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan moral. Judi, dalam banyak tradisi agama, dianggap sebagai aktivitas yang dilarang karena sifatnya yang eksploitatif dan adiktif.

Lihat juga: Masa Depan Keuangan Digital: Apa Peran Cryptocurrency?

Kritik terhadap Sistem

Generasi ini juga cenderung kritis terhadap sistem dan regulasi yang dianggap kurang efektif dalam memberantas judi online. Mereka menyuarakan pentingnya penegakan hukum yang lebih tegas serta edukasi yang masif untuk mencegah penyebaran judi online.

Aksi Nyata Gen Z Melawan Judi Online

Tidak hanya sekadar menolak, Gen Z juga mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk memerangi judi online. Beberapa inisiatif yang telah mereka lakukan meliputi:

  1. Kampanye di Media Sosial
    Gen Z menggunakan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter untuk menyuarakan bahaya judi online. Tagar seperti #StopJudiOnline dan #GenerasiTanpaJudi menjadi populer di kalangan anak muda, dengan ribuan unggahan setiap bulannya.
  2. Edukasi dan Literasi Digital
    Komunitas-komunitas Gen Z mulai mengadakan seminar daring tentang literasi digital dan bahaya judi online. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran teman-teman sebayanya agar lebih waspada terhadap iklan-iklan judi online yang sering muncul di media sosial.
  3. Pelaporan Situs Judi Online
    Melalui platform aduan seperti situs KOMINFO, banyak dari mereka yang secara aktif melaporkan situs-situs judi online. Data dari Kominfo menunjukkan peningkatan laporan dari masyarakat, terutama dari kelompok usia 17-25 tahun.
  4. Regulasi dan Peran Pemerintah
    Meski Gen Z sudah menunjukkan perlawanan terhadap judi online, pemerintah tetap memegang peran penting dalam memberantas aktivitas ilegal ini. Selain memblokir situs judi, pemerintah harus memperkuat regulasi, memperketat pengawasan, dan bekerja sama dengan platform teknologi untuk memutus rantai iklan judi online yang sering muncul di media sosial.
Menghadapi Tantangan ke Depan

Tantangan terbesar yang dihadapi dalam pemberantasan judi online adalah kemudahan akses dan teknologi yang terus berkembang. Judi online kini memanfaatkan aplikasi-aplikasi perpesanan dan sistem pembayaran digital yang sulit dilacak. Oleh karena itu, edukasi dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda menjadi kunci utama dalam melawan fenomena ini.

Gen Z telah membuktikan bahwa mereka adalah generasi yang memiliki kesadaran tinggi terhadap tantangan moral dan sosial, termasuk dalam menolak judi online. Dengan semangat kolaborasi dan aksi nyata yang mereka tunjukkan, ada harapan bahwa Indonesia akan mampu meminimalkan dampak negatif dari judi online. Namun, perjuangan ini membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, penyedia platform digital, dan masyarakat luas.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Berita Terkini

S2 Ilmu Komunikasi Umsida Resmi Dibuka Siap Cetak Profesional Cyber PR dan Pakar New Media
October 23, 2025By
Strategi Media Sosial untuk UMKM Dibeberkan Dosen FBHIS Umsida di USIM Malaysia
October 22, 2025By
Dosen FBHIS Umsida Kupas Peran Auditor sebagai Penjaga Akuntabilitas di USIM Malaysia
October 21, 2025By
Relawan Pajak Umsida Catat Prestasi di Jawa Timur II
October 16, 2025By
Belajar Langsung dari Maybank Malaysia Mahasiswa FBHIS Umsida Gali Inovasi Digital Berbasis Syariah
October 14, 2025By
Studi Ekskursi Malaysia: Mahasiswa FBHIS Umsida Dalami Wawasan dan Budaya Global
October 13, 2025By
Kolaborasi Akademik Global FBHIS Umsida di USIM Malaysia Perkuat Jejaring Internasional Mahasiswa
October 12, 2025By
Guest Lecture dan Masterclass Jadi Sorotan dalam Academic Global Outing FBHIS Umsida di USIM
October 11, 2025By

Prestasi

Mahasiswa Umsida Raih Juara 2 Tapak Suci di Airlangga Championship
September 16, 2025By
Lagi! Sonhaji Raih Medali Emas Tapak Suci Airlangga Championship 2025
September 15, 2025By
Bangun Mental Tangguh: Mahasiswa Umsida Raih Juara Pencak Silat
September 8, 2025By
Vivi Nabila, Raih Juara 2 Pencak Silat: Semangatnya Membawa Kemenangan
September 7, 2025By
Mahasiswa Akuntansi Sabet Juara 1 Taekwondo Kyorugi U-68
September 6, 2025By
Mahasiswa AP Umsida Raih Juara 2 Pencak Silat di Ajang Kanjuruhan Fighter Competition
September 5, 2025By
Mahasiswa Ikom Persembahkan Medali Emas Taekwondo untuk Umsida
September 4, 2025By
Windy Wulandari Sabet Juara 1 Kejuaraan Pencak Silat, Tampil Sebagai Pesilat Terbaik
September 3, 2025By