Ketika Marketing Mix Tidak Lagi Relevan

Fbhis.umsida.ac.id – Program Studi S2 Magister Manajemen (Prodi MM) Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengelar Seminar Nasional 1 mengangkat tema “Inovasi Manajemen Lembaga Pendidikan di Era New Reality”, secara daring, sabtu (11/07/20). 

Tujuan di selenggarakan seminar national secara daring ini adalah untuk memberikan sumbangsih pemikiran dan  pencerahan kepada masyarakat terutama pengelola lembaga pendidikan terkait perkembangan masa transisi dan era new reality dalam mengelola manajemen Lembaga Pendidikan yang selalu inovatif, tutur Dr Hadiah Fitriyah SE MSi, Ketua Program Studi S2 MM Umsida.

Acara Ini dihadiri Keynote Speaker Dr Hidayatulloh MSi (Rektor UMSIDA), Turut hadir sebagai pembicara Prof Dr Zainudin Maliki MSi (Anggota DPR RI), Wisnu P Setiyono PhD (Dekan FBHIS UMSIDA dan Dosen MM) dan Dr Sigit Hermawan SE MSi (Direktur DRPM UMSIDA dan Dosen MM), Serta Moderator Rifdah Abadiah SE MSMS CHCM (Direktur DPSDM UMSIDA). Selain itu ratusan peserta yang hadir antara lain, Dosen dan mahasiswa Internal Umsida, Dosen dan mahasiswa eksternal, dan praktisi dari beberapa kabupaten / kota.

Seminar di awali dengan pemaparan materi oleh Keynote Speaker Dr Hidayatullah. Dunia Pendidikan saat ini juga terdampak Covid – 19, bukan hanya bidang kesehatan dan juga keuangan.

“Dampak Covid – 19 antara lain:  Kesehatan (Fisik dan Psikis), Pendidikan, Keagamaan, Sosial Ekonomi,  Keuangan, dan Lainnya. Dampak Covid – 19 memperkuat kita untuk mengimplementasikan revolusi industry 4.0. Revolusi industri 4.0 meniscayakan adanya penerapan teknologi yang menyatu dalam kehidupan masyarakat dan juga kehidupan kita secara pribadi, kita melihat perkembangan teknologi robotika, komputasi quantum, bioteknologi, internet, system otomatisasi, sistem virtual, dan visik dalam skala global. Penguasaan Iptek dan Inovasi yang sejalan dengan i4.0 menjadi kunci daya saing global suatu bangsa di saat ini dan masa depan” Paparnya. 

Covid-19 melahirkan Realitas Baru (New Reality): New Reality melahirkan perubahan terus-menerus dan memaksa kita untuk bertindak adaptif, kreatif, dan inovatif tiada henti. Penyelenggara, Pimpinan, dan Pelaksana Pendidikan perlu meningkatkan kemampuan digital dan kemampuan baru lainnya. Pimpinan Lembaga Pendidikan dituntut untuk mengembangkan e-leadership, e-manajemen dan e-monev, Rektor Umsida ini menambahkan.

Prof Zainuddin Maliki MSi, DPR RI selaku Narasumber 1 ini, menyoroti kinerja kementrian Pendidikan. Dosen diharuskan linier, S1 bahasa inggris murni dan S2 pendidikan bahasa Inggris dikatakan tidak linier, linier itu berurutan, menteri pendidikan tidak linier. Kita sekarang hidup postpositivisme orang postpositivisme berorientasi pada kinerja, kinerjanya baik ligitimet klo tidak baik yang udah ini lo kalau mentri tidak linier nanti begitu. 

“Mas Nadim kerja keras supaya kinerjanya bagus, Mas menteri terbebani pesan presiden agar mendekatkan lulusan pendidikan kita dekat dengan dunia industri, saya mendengan sendiri bahwa menteri pendidikan harus mendekatkan lulusan dengan dunia industri, lalu mas Nadim megemas berbagai macam kebijakan yang di bingkai dengan istilah merdeka belajar  untuk dasar menegahnya dan kampus merdeka untuk pendidikian tingginya” paparnya.

Lebih lanjut, ada beberapa pejabat dikemetrian Pendidikan yang menangkap merdeka belajar sebagai tujuan, seperti dirjen dan tenaga kependidikan merdeka belajar dianggap sebagai tujuan, merdeka belajar bukan tujuan tetapi merdeka belajar adalah instrumen untuk meraih tujuan, pak Nadim sepakat bahwa merdeka belajar bukan tujuan, tujuannya dirumuskan untuk membentuk pelajar Pancasila, sedangak merdeka belajar dia sebut sebagai metode meraih tujuan, imbuhnya.

Seminar Nasional 1 Prodi MM UMSIDA Live YouTube (Umsida1912)

Dekan FBHIS Wisnu P. Setiyono, SE., MSi, PhD. selaku narasumber 2 menyoroti Mengapa Blended Learning bisa menjadi alternative model pembelajaran pada era new normal?

Kita telah secara luar biasa telah “dipaksa” untuk beralih dari model pembelajaran tatap muka atau bertemu secara langsung, lalu berubah menjadi daring (online) dan itu sangat membutuhkan effort dan biaya yang tidak sedikit. e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. mahasiswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa dilakukan dari mana saja. Namun, menurut evaluasi yg telah kita lakukan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran model daring seperti kesiapan sarana prasarana, kesiapan dosen dan mahasiswa serta akademik atmosfir yang dibangun, ungkapnya.

Dr Sigit Hermaawan SE MSi Direktur DRPM UMSIDA selaku narasumber 3 mengatakan, ada dua macam asset yaitu: Aset tak bewujud (intangible asset)  dan aset berwujud (intangible asset), dulu pada tahun 80an yang mempunyai alat – alat berat, dia yang memimpin dunia dan menguasi bisnis, namun kemudian tahun 2000 awal apalagi pada masa sekarang tahun 2020, era industri 4.0, Intelectual Capital menampakkan dominasinya, terbukti saatnya kita mengkritik atau mereduksi marketing mix dimana ada place atau tempat memiliki peran penting dalam sebuah organisasi, selain promosi, price dan juga produk, place sekarang di pertanyakan.

“Bisnis Kuliner atau bisnis apapun yang konek Gofod, grab food, sekarang toko baju di perempatan jalan ataupun juga yang tidak memiliki tempat yang strategis belum tentu laku atau kalah dengan yang di pojok – pojok, desa – desa atau artinya bahwa dengan IT yang sedemikian rupa tempat / place tidak relevan sehingga sangat menguatnya model Intelectual capital”, Sigit sapaan akrabnya menambahkan.

Penulis / editor : Yani

Berita Terkini

Pelantikan BEM dan HIMA Se-FBHIS Umsida: Komitmen Wujudkan Target Capaian Hingga 2025
November 11, 2024By
Prodi Hukum Umsida berkolaborasi dengan Kemenkumham Jatim, Dorong Notaris Berintegritas dan Adaptif
October 31, 2024By
Jadi Mahasiswa Terbaik, Denisa Firlian: Kuliah adalah Proses Pendewasaan
October 30, 2024By
Dorong Transparansi, Prodi AP Umsida Gelar Workshop e-Partisipasi Masyarakat Menuju Sidoarjo Smart Governance
October 29, 2024By
Sumpah Pemuda 2024: Refleksi Nilai-Nilai Kebangsaan di Tangan Pemuda
October 28, 2024By
Dedikasi dan Ketekunan: Maya Sara Salsabillah Buktikan Layak Menjadi Wisudawan Terbaik Umsida!
October 27, 2024By
Rayakan Kelulusan: Informasi Wisuda ke-44 Umsida
October 24, 2024By
Tingkatkan Eksposur Ormawa, FBHIS Umsida Gelar Workshop Jurnalistik dan Publikasi untuk mahasiswa
October 23, 2024By

Prestasi

Hafit Wahyu, Dari Lapangan Futsal Hingga Podium Wisudawan Terbaik Umsida
November 7, 2024By
Kuliah Sambil Usaha, Fikri Buktikan Prestasi Akademik dan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan
November 6, 2024By
Dari PON Hingga Internasional: Perjalanan Suryaningtyas, Atlet Pencak Silat dengan Segudang Prestasi
November 5, 2024By
Dari Ruang Kuliah ke Pentas Nasional: Perjalanan Zhafira Ramadhani
November 4, 2024By
Berkat Manajemen Waktu, Mahasiswa FBHIS Umsida Dita Raih Juara 1 Lomba Story Telling Nasional
November 1, 2024By
Sukses di ACST 2024: Mahasiswa Akuntansi Raih 8 Kemenangan dalam Lomba Internasional
July 24, 2024By
Melampaui Batas : Mahasiswa FBHIS dari prodi Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di SILAT APIK PTMA 2024
March 2, 2024By
Ridwan, Mahasiswa FBHIS dari Prodi AP Lulus 3,5 Tahun Jadi Mahasiswa Terbaik Se-Prodi dan Se-Fakultas
June 5, 2023By