Wujudkan Pendidikan Berkualitas: Tantangan dan Solusi dalam Menuju SDG 4

Fbhis.umsida.ac.id – Pendidikan adalah kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang maju dan berdaya saing.

Oleh karena itu, Sustainable Development Goals (SDG) 4 menekankan pentingnya pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata bagi semua orang.

Namun, di Indonesia, akses terhadap pendidikan yang setara masih menjadi tantangan besar, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.

Kesenjangan dalam infrastruktur, fasilitas, serta kualitas tenaga pengajar menjadi hambatan utama dalam mewujudkan visi pendidikan yang berkualitas.

Baca juga: Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Dukungan: Kunci Mendorong OCB di Tempat Kerja

Lalu, bagaimana tantangan ini dapat diatasi? Apa peran digitalisasi dan komunitas dalam mendukung pemerataan pendidikan? Berikut ulasannya.

Tantangan dalam Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan geografis yang kompleks dalam pemerataan pendidikan.

Sumber: Ilustrasi AI

Di beberapa daerah, akses ke sekolah masih sulit dijangkau karena infrastruktur jalan yang buruk atau jarak yang jauh dari pemukiman penduduk.

Hal ini menyebabkan angka putus sekolah masih cukup tinggi, terutama di daerah pedesaan dan kepulauan.

Selain itu, kesenjangan fasilitas juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi pendidikan. Sekolah di kota-kota besar umumnya memiliki fasilitas yang lebih lengkap, seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses internet.

Sebaliknya, di daerah terpencil, masih banyak sekolah yang kekurangan ruang kelas, tenaga pengajar yang kompeten, serta minimnya akses terhadap bahan ajar berkualitas.

Lihat juga: Strategi Digital Berbasis AI: Pengmas Dosen Ikom Umsida untuk Sekolah Muhammadiyah di Sidoarjo

Tidak hanya itu, faktor ekonomi juga menjadi penghambat utama dalam pemerataan pendidikan.

Banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu perekonomian keluarga.

Biaya pendidikan, meskipun sudah banyak program bantuan dari pemerintah, tetap menjadi beban bagi beberapa kalangan masyarakat yang masih berjuang secara ekonomi.

Solusi: Digitalisasi Pendidikan dan Peran Komunitas dalam Pendidikan Inklusif

Salah satu solusi untuk mengatasi kesenjangan pendidikan adalah dengan digitalisasi pendidikan.

Teknologi telah membuka peluang baru bagi pemerataan akses pendidikan, terutama dengan adanya pembelajaran online.

Dengan platform e-learning, siswa di daerah terpencil dapat memperoleh akses ke materi pembelajaran yang sama dengan siswa di kota besar.

Sumber: Pexels

Program seperti Sekolah Digital dan Kelas Daring yang digagas oleh pemerintah maupun swasta menjadi langkah awal dalam menjembatani kesenjangan pendidikan.

Selain itu, pemerintah juga dapat bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk menyediakan akses internet gratis dan perangkat digital bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil.

Dengan adanya infrastruktur digital yang memadai, guru dan siswa dapat lebih mudah mendapatkan bahan ajar berkualitas serta mengikuti pelatihan berbasis teknologi.

Lihat juga: Sinyal Kuat Prof Abdul Mu’ti Jadi Menteri Pendidikan, Apa Kata Rektor Umsida?

Tidak hanya digitalisasi, peran komunitas juga sangat penting dalam mendukung pendidikan inklusif.

Organisasi masyarakat dan komunitas lokal dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan, serta membantu menyediakan fasilitas belajar yang lebih layak.

Gerakan relawan pengajar yang datang ke daerah-daerah terpencil untuk memberikan pendidikan tambahan bagi anak-anak yang kurang beruntung telah menjadi inisiatif yang sangat berarti.

Selain itu, program beasiswa dan donasi pendidikan dari komunitas serta perusahaan swasta juga dapat membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap melanjutkan pendidikan mereka.

Dengan keterlibatan banyak pihak, upaya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan merata menjadi lebih mungkin untuk diwujudkan.

Mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama antara masyarakat, komunitas, dan sektor swasta.

Tantangan seperti kesenjangan akses, fasilitas, dan ekonomi memang masih menjadi hambatan besar, namun dengan inovasi digital dan keterlibatan berbagai pihak, pendidikan yang lebih inklusif dan merata dapat diwujudkan.

Melalui pemanfaatan teknologi, penguatan program komunitas, serta kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, kita dapat memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan terbaik.

Dengan begitu, kita tidak hanya mencapai SDG 4, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Sumber: Jurnal Basicedu “Membangun Kualitas Pendidikan di Indonesia dalam Mewujudkan Program Sustainable Development Goals (SDGs)”

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Berita Terkini

Teguhkan Komitmen Sinergi dan Kepemimpinan: Ormawa Eksekutif FBHIS Umsida Resmi Dilantik
November 14, 2025By
Perkuat Jejaring Akademik: Esil University Hadir dalam International Guest Lecture FBHIS Umsida
November 13, 2025By
Mahasiswa Doktoral Esil University Kunjungi Tiga Laboratorium FBHIS Umsida
November 12, 2025By
Perkuat Kolaborasi Akademik FBHIS Umsida dan Internasional Esil University Kazakhstan Gelar Sharing Discussion
November 11, 2025By
“Jangan Cuma Nunggu Keajaiban, Kita Harus Nekat!”: Pesan Icho Ade untuk Rekan Yudisium Fbhis Umsida
November 7, 2025By
Orasi Ilmiah Dr. Sigit Hermawan: Peran Intellectual Capital dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi
November 6, 2025By
FBHIS Umsida Kukuhkan 408 Mahasiswa pada Yudisium ke-34, Siap Berkarya untuk Negeri
November 5, 2025By
Gerak Nyata Mahasiswa Umsida dalam Aksi Bela Palestina di Jakarta
November 3, 2025By

Prestasi

Mahasiswa Umsida Raih Juara 2 Tapak Suci di Airlangga Championship
September 16, 2025By
Lagi! Sonhaji Raih Medali Emas Tapak Suci Airlangga Championship 2025
September 15, 2025By
Bangun Mental Tangguh: Mahasiswa Umsida Raih Juara Pencak Silat
September 8, 2025By
Vivi Nabila, Raih Juara 2 Pencak Silat: Semangatnya Membawa Kemenangan
September 7, 2025By
Mahasiswa Akuntansi Sabet Juara 1 Taekwondo Kyorugi U-68
September 6, 2025By
Mahasiswa AP Umsida Raih Juara 2 Pencak Silat di Ajang Kanjuruhan Fighter Competition
September 5, 2025By
Mahasiswa Ikom Persembahkan Medali Emas Taekwondo untuk Umsida
September 4, 2025By
Windy Wulandari Sabet Juara 1 Kejuaraan Pencak Silat, Tampil Sebagai Pesilat Terbaik
September 3, 2025By