Alhamdulillah, hari ini telah terlaksana penandatanganan kerjasama antara FEB UMSIDA dengan MGMP bidang ekonomi Jawa Timur tepat pada tanggal 4 Juli 2018 Pukul 09.30 bertempat di Aula KH. Ahmad Dahlan Gedung E FEB UMSIDA dengan tema “Sosialisasi Industri 4.0 dan Metode Pembelajaran Inovatif untuk Guru-guru Bidang Ekonomi Jawa Timur”. Diharapkan dengan adanya kerjasama dan penandatangan Mou ini ke depannya dapat berlanjut di kegiatan-kegiatan lainnya, Terang Sigit “Dekan FEB Umsida”. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FEB UMSIDA yakni bapak Dr. Sigit Hermawan, SE., Msi dan kemudian acara diawali dengan penandatanganan MoU antara FEB UMSIDA dan MGMP bidang ekonomi Jawa Timur. Peserta yang hadir pada hari ini sekitar 80 orang yang berasal dari berbagai anggota MGMP daerah di Jawa Timur. Dalam kegiatan perintisan dan MoU antara FEB UMSIDA dan MGMP bidang Jawa Timur ini juga terdapat 3 pemateri sebagai bentuk sosialisasi perkembangan bidang ekonomi dan metode pembelajaran terbaruyakni Pemateri pertama berasal dari perwakilan OJK (otoritas jasa keuangan)Bapak Budiyono memberikanbeberapa materi mengenai Perkembangan Fintech (Financial Technologi), praktek bisnis fintech (Peer to peerLanding market place) dan pengaturan fintech oleh OJK, dimana fintech merupakan perpaduan antara teknologi dan fitur-fitur jasa keuangan yang mengubah model bisnis, jelas budiyono dalam penyampaian materinya. Beliau juga menyampaikan bagaimana sejarah dari fintech, latar belakang fintech, klasifikasi kegiatan fintech di Indonesia, perkembangan fintech di Indonesia dan struktur pengawasan P2P (Peer to peer) lending di Indonesia. Bapak budiyono merupakan Kepala Bagian PengawasanI ndustri Keuangan Non Bank (IKNB)OtoritasJasaKeuangan Regional 4 JawaTimur. Pemateri kedua bapak Dr. Sriyono, SE., MM yang memberikan materi mengenai metode pembelajaran Financial Technology industri 4.0, industri 4.0 merupakan era dimana pabrik menjadi lebih pintar (smart factory), mesin yang terintegrasi dengan komuputer atau sistem, monitoring kinerja mesin yang tepat waktu, mengurangi biaya serta menambah produktivitas dan laba, jelas dari pak sriyono. Beliau juga menjelaskan mengenai terjadinya perubahan paradigma di era industri 4.0 yang mengakibatkan perubahan cara bekerja, keahlian, cara konsumsi, cara merancang, manufaktur dan cara memproduksi, dari beberapa perubahan paradigma yang ada terdapatfenomena perubahan cara konsumsi masyarakat yang baru-baru kita lihat antara laindigital discruption yakni inovasi menciptkan new market dan value networkyang kemudian mengganggu pasar yang sudah ada atau bahkan meyingkirkan contohnya tergantikannya kendaraan umum dengan kendaraan berbasis online. Bapak Dr sriyono, SE., MM ini merupakan dosen FEB UMSIDA dan Kaprodi Magister Manajemen FEB UMSIDA. Sedangkan Pemateri ketiga Ibu Ifta Zuroidah, SE., menyampaikan materi mengenai teknik pembelajaran inovatif guru-guru bidang ekonomi, dimana bu ifta mulai menggambarkan pembelajaran inovatif melalui thinking map, Thinking Maps adalahdelapanpola visual berdasarkanprosespemikiran yang mendasaryaitumeliputi, matematis logic, linguistic, visual – spansial, musical, kinestis, social atau interpersonal, naturalis, dan interpersonal, terang bu iftah. Beliau juga menambahkan bahwa terdapat ciri utama murid yang perlu ada untuk bersaing pada peringkat global yakni idetiti nasional, kemahiran berfikir, pengetahuan, kemahiran memimpin, kemahiran dwibahasa, etika dan kerohanian.ibu Ifta Zuroidah, SE., MM merupakan dosen FEB UMSIDA dan sekaligus guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, beliau juga aktif di MGMP Jawa Timur dan salah guru berprestasi di tingkat Kemenristekdikti, aktif dalam penelitian.Terlepas dari rangkaian materi yang telah disampaikan terdapathal yang menarik pada kegiatan kali ini antara lain pertanyaan dari Pak Eko perwakilan MGMP dari Sumenep beliau memiliki pertanyaan terhadap ketiga pemateri yakni pertanyaan pertama terhadap perwakilan OJK pak budiono mengenai kualitas pelayanan ATM yang belum maksimal, dan program OJK mengenai fintech, kemudian pertanyaan kedua kepada bapak sriyono mengenai ketidaksetujuanmengenai SDM yang punah dengan menggunakan metode Fintech, Kemudian Pertanyataan ketiga mengenai metode pembelajaran yang inovatif ditujukan kepada bu iftah. Dari pertanyaan-pertanyaan yang ada menunjukkan sangat besarnya antusias dari para peserta bahkan sangat berkesan dan sudah terjawab sudah rasa penasaran mengenai tema industri 4.0, kata salah satu penanya laindari perwakilan MGMP lamongan, hal itu dikarenakan para pemateri memberikan jawaban yang sangat memuaskan pada keseluruhan pertanyaan yang diajukan audience. Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama antara pemateri dan seluruh peserta guru-guru MGMP bidang ekonomi Jawa Timur yang hadir. (Dr)