fbhis.umsida.ac.id – Kembali menorehkan prestasi, 10 mahasiswa Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FBHIS Umsida) dinyatakan lolos dalam program ‘Pejuang Muda Kemensos’.
Program ‘Pejuang Muda Kemensos’ merupakan bentuk kolaborasi antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sebagai upaya percepatan pengentasan permasalahan sosial secara konkret di Indonesia.
Diketahui ‘Pejuang Muda Kemensos’ adalah program pemberdayaan bagi mahasiswa setara 20 sks (satuan kredit semester). Mahasiswa akan ditantang untuk terjun ke lapangan bersama Pemerintah Desa, pemuka masyarakat, dan penggerak sosial di daerah masing-masing.
Tentunya mahasiswa akan berkolaborasi secara langsung (magang) di Kemensos untuk mendukung program-program yang dilaksanakan.
Program ini terbuka bagi mahasiswa program studi D4/S1 aktif minimal semester 5 dan minimal IPK 2,75.
Sepuluh mahasiswa FBHIS Umsida yang lolos dalam ‘Pejuang Muda Kemensos’ diantaranya Muhammad Sofyan Nur (Administrasi Publik), Levya Damayanti (Akuntansi), Nuril Fauziyah Ningsih (Akuntansi), Muhajir Rachmad (Ilmu Komunikasi), Devira Shafa Dhiniah (Akuntansi), Nicky Rahma Setianingrum (Akuntansi), Wilda Maulidina (Akuntansi), Ainnia Dewi Oktaviah (Manajemen), Arba Choirul Umam (Ilmu Komunikasi), Akhmad Abi Dafiq Khafi (Ilmu Komunikasi).
Mendengar lolos, beberapa mahasiswa mengaku sangat senang dan merasa tertantang dalam pelaksanaannya.
“Perasaan saya tentu sangat antusias untuk kegiatan ini karena disini saya berkesempatan mengimplementasikan ide program sosial dengan mahasiswa lainnya di Indonesia. Khususnya dalam menyejahterakan masyarakat kecil dan kurang mampu,” ungkap Arba Choirul Umam.
Sedangkan Levya Damayanti mengaku tidak menyangka bisa lolos dalam program tersebut.
“Alhamdulillah senang dapat pengalaman baru di program ini. Dan awalnya saya daftar itu cuma mencoba saja, setelah itu tidak menyangka jika lolos,” jawabnya.
Baru pertama kali ikut program kampus merdeka, Levya merasa tertantang dengan ‘Pejuang Muda’ karena terjun langsung ke lapangan yang dihadapkan berbagai macam argumen yang nyata.
Berbeda dengan Levya, Akhmad Abi Dafiq Khafi mengaku ikut ‘Pejuang Muda’ karena ingin menambah pengalaman dan tantangan baru.
“Aku ikut Pejuang Muda Kemensos karena ingin ada tambahan pengalaman sekaligus tantangan baru,” tutur Abi.
Beberapa keuntungan yang didapat yakni honor/uang saku, transport PP, atribut (kaos, jaket, rompi, topi rimba, dan tas ransel).
(Penulis : Yuni KF)