Kenaikan Harga Emas: Peluang atau Ancaman Bagi Investor di Tengah Ketidakpastian Ekonomi?

Fbhis.umsida.ac.id – Kenaikan harga emas kembali mencuri perhatian di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat. Pada 14 Mei 2025, harga emas 24 karat Antam tercatat naik Rp2.000 per gram, mencapai Rp1.886.000 per gram.

Sementara harga buyback juga naik Rp2.000 menjadi Rp1.734.000 per gram, dengan selisih harga beli dan buyback mencapai Rp152.000 per gram.

Angka ini menjadi pertimbangan penting bagi investor, karena potensi keuntungan hanya akan tercapai jika harga emas terus naik untuk menutup selisih tersebut.

Namun, kenaikan harga emas bukanlah fenomena yang hanya terjadi di Indonesia. Ini merupakan bagian dari tren global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk inflasi yang stabil di Amerika Serikat, yang tercatat di angka 2,3%, serta kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS.

Ketidakpastian yang timbul akibat perang dagang dan konflik geopolitik juga mendorong banyak investor untuk beralih ke emas sebagai aset yang lebih aman, atau yang biasa disebut sebagai “safe haven”.

Hal ini membuat harga emas diprediksi terus mengalami kenaikan, bahkan bisa mencapai USD 3.292 per troy ounce.

Baca juga: Strategi Perusahaan dalam Menjaga Kinerja dan Nilai di Tengah Krisis Inflasi

Emas sebagai Pelindung Nilai Kekayaan

Emas telah lama dikenal sebagai instrumen investasi yang efektif dalam melindungi nilai kekayaan, terutama saat menghadapi inflasi dan krisis ekonomi.

Sumber: Pexels

Keunggulannya terletak pada kemampuannya untuk mempertahankan nilai aset ketika harga barang dan jasa naik.

Selain itu, emas juga stabil saat pasar keuangan sedang bergejolak, menjadikannya pilihan utama bagi investor yang ingin menghindari risiko volatilitas pasar saham.

Namun, meski memiliki banyak keunggulan, emas juga memiliki beberapa kelemahan. Sebagai contoh, investasi emas tidak menghasilkan pendapatan pasif, seperti dividen dari saham atau sewa properti.

Dalam jangka panjang, kinerja emas juga bisa kalah dibandingkan dengan saham yang memiliki potensi keuntungan lebih besar.

Selain itu, biaya penyimpanan emas fisik juga perlu diperhitungkan, terutama jika emas tersebut disimpan dalam bentuk fisik yang membutuhkan tempat penyimpanan yang aman.

Lihat juga: Awal Tahun 2025 PPN Naik Jadi 12%, Pakar Umsida Beri Tanggapan

Risiko Beli di Puncak Harga: Perhatikan Strategi Investasi Menghadapi Kenaikan

Kenaikan harga emas ini tentunya menguntungkan bagi investor yang sudah membeli emas sebelum harga melonjak. Mereka bisa menjual emas dengan harga yang lebih tinggi dan meraih keuntungan.

Sumber: Pexels

Namun, bagi mereka yang baru berencana membeli emas saat harga sudah tinggi, ada risiko kerugian jika harga emas kembali turun.

Strategi investasi emas yang bijak adalah dengan membeli secara bertahap, atau yang sering disebut sebagai dollar cost averaging.

Ini adalah pendekatan yang mengurangi risiko membeli emas di puncak harga dan memungkinkan investor untuk menyebar pembelian dalam beberapa waktu untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik.

Hal ini akan mengurangi potensi kerugian jika harga emas kembali mengalami penurunan.

Selain itu, kenaikan harga emas juga memengaruhi sektor ekonomi lainnya, seperti industri perhiasan dan elektronik yang menggunakan emas sebagai bahan baku. \

Kenaikan harga emas ini berpotensi meningkatkan biaya produksi, yang pada gilirannya akan menaikkan harga produk dan mengurangi daya beli konsumen.

Oleh karena itu, meskipun emas merupakan aset yang stabil, kenaikan harga emas tetap harus diperhitungkan dampaknya pada sektor-sektor lain.

Emas Tetap Relevan sebagai Investasi Aman

Dengan demikian, investasi emas tetap relevan sebagai pelindung nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat.

Namun, dengan lonjakan harga emas saat ini, sangat penting bagi investor untuk memperhitungkan waktu pembelian dan strategi yang digunakan.

Kenaikan harga emas memang membuka peluang bagi investor yang sudah memiliki emas sebelumnya, namun bagi yang baru berinvestasi, penting untuk memperhatikan fluktuasi harga yang dapat berisiko merugikan jika tidak diatur dengan bijak.

Melalui pendekatan investasi yang hati-hati dan terencana, emas tetap menjadi pilihan yang aman bagi banyak investor.

Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, investor harus selalu waspada terhadap perubahan tren pasar dan menggunakan strategi yang tepat dalam menghadapi volatilitas harga emas.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Berita Terkini

FBHIS Umsida Perkuat Pemahaman Digitalisasi Perbankan Syariah lewat Kolaborasi Bersama Maybank Syariah
December 1, 2025By
Mahasiswa Ikom Umsida Segarkan Branding Perpustakaan SD MICA Lewat Konten Kreatif
November 30, 2025By
Mahasiswa Umsida Dampingi IKM Kerupuk Tuban dalam Transformasi Promosi Digital
November 29, 2025By
Sukses Ciptakan Aplikasi Koperku, 2 Dosen Fbhis Umsida Sabet Penghargaan KISI 2025
November 28, 2025By
Sukses Pertahankan Akreditasi Unggul: Prodi AP Umsida Siap Tingkatkan Mutu
November 26, 2025By
Terapkan Produksi Media: Mahasiswa Ikom Umsida Garap Video Profil SD Mica
November 25, 2025By
Ancaman Nyata Kebocoran Data: Ketika Keamanan E-Commerce Tidak Lagi Terjamin
November 24, 2025By
Ketika Kebijakan Privasi Tak Lagi Aman: Mengapa Shopee Belum Patuh UU Perlindungan Data Pribadi
November 23, 2025By

Prestasi

Wisudawan Berprestasi Daffa Sabet Pendanaan P2MW 2024 dengan Inovasi Gastronomi
November 22, 2025By
Wisudawan Terbaik Indri Raih Juara 1 Best Digital Marketing di International Competition 2024
November 21, 2025By
Wisudawan Berprestasi yang Lolos 3 Pendanaan Dikti
November 20, 2025By
Berkat Perjuangan Sang Ibu, Nilamsari Raih Wisudawan Terbaik MM Umsida
November 17, 2025By
Raih Predikat Cumlaude, Dwi Maya Buktikan Hasil dari Konsisten Belajar
November 16, 2025By
Tiga Tahun Sepuluh Bulan, Mawar Buktikan Konsisten Belajar Mengantarnya Jadi Wisudawan Terbaik
November 15, 2025By
Mahasiswa Umsida Raih Juara 2 Tapak Suci di Airlangga Championship
September 16, 2025By
Lagi! Sonhaji Raih Medali Emas Tapak Suci Airlangga Championship 2025
September 15, 2025By