Fbhis.umsida.ac.id – Bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, mendapatkan beasiswa, atau sekadar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah syarat yang tidak bisa dihindari.
Tes ini mengukur keterampilan bahasa Inggris dalam mendengar, membaca, menulis, dan berbicara.
Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar mendapatkan skor yang maksimal. Berikut beberapa hal yang wajib dipersiapkan sebelum menghadapi tes TOEFL.
Baca juga: Strategi Efektif Menulis Artikel Jurnal: Dari Riset hingga Publikasi
1. Memahami Format dan Jenis Tes TOEFL
Langkah pertama yang harus dilakukan mahasiswa sebelum menghadapi tes TOEFL adalah memahami formatnya. TOEFL memiliki beberapa jenis, tetapi yang paling umum digunakan adalah:
TOEFL iBT (Internet-Based Test): Menguji kemampuan dalam Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Tes ini dilakukan secara online dan lebih banyak digunakan untuk keperluan akademik.
TOEFL PBT (Paper-Based Test): Masih digunakan di beberapa negara, terutama di daerah yang tidak memiliki akses internet stabil. Menguji Listening, Structure and Written Expression, dan Reading Comprehension tanpa sesi Speaking.
TOEFL ITP (Institutional Testing Program): Biasanya digunakan untuk kepentingan internal sebuah institusi dan tidak dapat digunakan untuk keperluan internasional.
Mengetahui format TOEFL akan membantu mahasiswa memahami strategi yang harus diterapkan dalam setiap sesi. Misalnya, pada TOEFL iBT, bagian Speaking mengharuskan peserta berbicara dalam waktu yang ditentukan, sehingga latihan berbicara spontan sangat penting.
2. Meningkatkan Keterampilan Bahasa Inggris Secara Intensif
TOEFL menguji empat keterampilan utama dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, mahasiswa harus melakukan latihan yang spesifik untuk masing-masing bagian:
- Reading (Membaca)
Mahasiswa harus terbiasa membaca teks akademik yang panjang. Sumber seperti The New York Times, BBC News, atau jurnal ilmiah dapat membantu melatih pemahaman bacaan. Selain itu, membiasakan diri dengan skimming dan scanning akan sangat membantu dalam menghemat waktu saat tes. - Listening (Mendengarkan)
Salah satu tantangan terbesar dalam TOEFL adalah bagian Listening. Untuk mengatasinya, mahasiswa dapat berlatih dengan mendengarkan podcast berbahasa Inggris, video TED Talks, atau kuliah online dari universitas luar negeri. Teknik note-taking juga sangat berguna untuk mencatat poin-poin penting saat mendengar percakapan dalam tes. - Speaking (Berbicara)
Banyak mahasiswa kesulitan dalam bagian Speaking karena keterbatasan waktu dan kurangnya latihan berbicara spontan. Salah satu cara terbaik adalah berlatih berbicara dalam bahasa Inggris setiap hari, baik dengan teman, tutor, atau bahkan berbicara sendiri di depan cermin. Selain itu, mahasiswa bisa menggunakan AI-based language apps seperti Duolingo, ELSA Speak, atau Google Assistant untuk membantu melatih pelafalan dan kejelasan berbicara. - Writing (Menulis)
Bagian Writing mengharuskan mahasiswa untuk menulis esai dengan struktur yang jelas. Salah satu strategi terbaik adalah sering membaca esai akademik, mempelajari format yang benar, dan membiasakan diri menulis dalam bahasa Inggris setiap hari. Menggunakan Grammarly atau Hemingway App dapat membantu dalam mengoreksi tata bahasa dan gaya penulisan.
3. Simulasi Tes dan Manajemen Waktu
Selain memahami format dan meningkatkan keterampilan bahasa Inggris, mahasiswa juga harus membiasakan diri dengan suasana tes yang sebenarnya. Mengikuti simulasi TOEFL akan membantu dalam mengelola waktu dengan lebih baik dan mengurangi kecemasan saat ujian.
- Gunakan Latihan Soal Resmi
Mahasiswa bisa mengunduh contoh soal dari ETS (Educational Testing Service), organisasi yang menyelenggarakan TOEFL. Beberapa sumber latihan gratis dapat ditemukan di situs resmi ETS atau melalui platform seperti Magoosh, TOEFL Bank, dan Kaplan Test Prep. - Kelola Waktu dengan Efektif
TOEFL memiliki batasan waktu yang ketat untuk setiap sesi. Mahasiswa harus membiasakan diri mengerjakan soal dalam waktu yang ditentukan agar tidak panik saat tes. Misalnya, dalam bagian Reading, biasanya diberikan 3-4 bacaan panjang dengan total waktu sekitar 54-72 menit, sehingga perlu strategi agar tidak kehabisan waktu pada akhir sesi. - Latihan dengan Kondisi Nyata
Saat melakukan simulasi, cobalah untuk menjaga suasana yang menyerupai tes asli. Gunakan headset untuk bagian Listening, atur timer, dan lakukan sesi Speaking dengan batasan waktu yang sama seperti dalam tes sebenarnya.
Lihat juga: Permainan Seru untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris
Mahasiswa melakukan Persiapan yang Matang, Hasil yang Maksimal
TOEFL bukan hanya tentang kemampuan bahasa Inggris, tetapi juga tentang strategi dan manajemen waktu.
Dengan memahami format tes, meningkatkan keterampilan bahasa secara menyeluruh, serta rutin melakukan simulasi, mahasiswa dapat lebih percaya diri menghadapi tes TOEFL.
Persiapan yang matang akan memberikan hasil yang maksimal.
Selain itu, skor TOEFL yang tinggi bisa menjadi nilai tambah saat melamar beasiswa, program pertukaran pelajar, atau kesempatan bekerja di perusahaan multinasional.
Oleh karena itu, manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar dan berlatih sebelum menghadapi tes sesungguhnya!
Penulis: Indah Nurul Ainiyah