Fbhis.umsida.ac.id – Mahasiswa magang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang sedang menjalani kegiatan di Lembaga Manajemen Infaq (LMI) turut ambil bagian dalam aksi damai bertajuk “Indonesia Melawan Genosida” di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk menegaskan sikap kemanusiaan dan dukungan terhadap rakyat Palestina yang masih menghadapi penjajahan dan kekerasan di tanah air mereka.
Semangat Solidaritas dari Patung Kuda
Sejak pagi, kawasan Patung Kuda telah dipadati ribuan peserta yang datang dari berbagai daerah.

Mereka membawa bendera Indonesia dan Palestina, mengenakan atribut bertuliskan pesan damai, serta mengibarkan spanduk bertema kebebasan dan kemerdekaan.
Tak hanya masyarakat umum, aksi ini juga diikuti komunitas sepeda, organisasi kemanusiaan, dan rombongan mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk mahasiswa magang dari Umsida yang tergabung bersama LMI.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah poster bertuliskan “Kami mungkin jauh secara jarak, tapi untuk Palestina hati kami selalu berdetak.”
Pesan sederhana ini menggambarkan kuatnya kedekatan emosional masyarakat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Meskipun terpisah ribuan kilometer, semangat untuk menolak ketidakadilan tetap menyala di hati para peserta aksi.
Suasana semakin haru ketika dua anak asal Palestina naik ke panggung dan menyampaikan kisah perjuangan serta penderitaan yang mereka alami di tanah airnya.
Dengan suara tegar dan penuh harapan, keduanya berhasil menggugah empati ribuan peserta aksi yang hadir.
Banyak di antara mereka menitikkan air mata, termasuk para mahasiswa Umsida yang merasakan langsung betapa beratnya perjuangan anak-anak di daerah konflik.
Baca juga: Bercerita Lewat Visual: Mahasiswa Umsida Sabet Juara 3 Videografi Nasional
LMI dan Mahasiswa Umsida Tegaskan Komitmen Kemanusiaan
Sebelum aksi dimulai, rombongan LMI beserta mahasiswa magang Umsida berkoordinasi dan berangkat bersama menuju lokasi acara. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Stop Genosida, Free Palestine” sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Guritno, Satuan Pengawas Internal LMI sekaligus koordinator rombongan, menegaskan bahwa kehadiran LMI dalam aksi ini bukan sekadar simbol kepedulian, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen kemanusiaan.

“Kita hadir di sini bukan hanya untuk menunjukkan empati, tetapi juga untuk menegaskan bahwa genosida terhadap rakyat Palestina harus dihentikan. Dengan mengikuti aksi damai ini, kita berharap dunia dapat membuka mata dan mendukung kemerdekaan Palestina,” ujar Guritno di sela kegiatan.
Selain menjadi ajang solidaritas, kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran sosial bagi mahasiswa magang Umsida.
Mereka tidak hanya menyaksikan bagaimana masyarakat bergerak bersama untuk kemanusiaan, tetapi juga memahami bahwa aksi sosial dapat menjadi bagian penting dari pembentukan karakter dan nilai kemanusiaan di kalangan generasi muda.
Lihat juga: Dr Vinda Maya Ungkap Strategi Efektif Media Relations untuk Membangun Kepercayaan Publik di Era Digital
Pelajaran Aksi Kemanusiaan di Luar Ruang Kuliah
Cantika, salah satu mahasiswa magang Umsida yang turut dalam aksi tersebut, mengungkapkan rasa haru dan bangganya dapat ikut serta dalam kegiatan solidaritas ini.
Ia menilai bahwa pengalaman tersebut memberikan pelajaran mendalam tentang arti kemanusiaan dan tanggung jawab sosial.
“Sebagai mahasiswa, kami belajar bahwa kemanusiaan tidak hanya dipelajari di ruang kuliah, tetapi juga harus diwujudkan melalui tindakan nyata. Mengikuti kegiatan ini membuat saya lebih memahami arti solidaritas sesungguhnya,” tutur Cantika.
Sepanjang aksi, massa bergantian meneriakkan yel-yel “Free Free Palestine!” yang menggema di seluruh kawasan Patung Kuda.
Ribuan peserta mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina secara bersamaan, menciptakan suasana khidmat dan penuh semangat persaudaraan.
Aksi damai ini berlangsung tertib dan aman hingga selesai, menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kemanusiaan.
Bagi mahasiswa magang Umsida, keterlibatan dalam aksi “Indonesia Melawan Genosida” menjadi bagian berharga dari perjalanan akademik dan sosial mereka.
Melalui pengalaman ini, mereka belajar bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan di bidang ilmu pengetahuan, tetapi juga penjaga nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan di dunia global.
Aksi tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa suara rakyat Indonesia untuk Palestina tidak pernah padam.
Dari jantung ibu kota, gema solidaritas itu menyebar ke seluruh penjuru negeri, menegaskan bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina akan terus hidup hingga tercapainya perdamaian yang sesungguhnya.
Penulis: Saskya, dkk
Penyunting: Indah Nurul Ainiyah


















