Fbhis.umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Moch. Fikri Dwi Firmansyah, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik semester 2, yang berhasil meraih juara 2 Kelas D Dewasa Putra pada Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition II 2025.
Kompetisi bergengsi yang digelar pada 30–31 Agustus 2025 di Gor Uraha Badminton, Kabupaten Malang, ini diikuti ratusan pesilat dari berbagai daerah dan diselenggarakan oleh IPSI Kabupaten Malang.
Pencapaian Fikri menjadi bukti nyata kerja keras, disiplin, dan dedikasi mahasiswa Umsida dalam mengharumkan nama almamater melalui jalur olahraga pencak silat.
Baca juga: Banggakan Umsida, Mahasiswa Hukum Sabet Juara 1 Taekwondo Indonesia Expo Battle Piala DPR RI
Perjalanan Menekuni Pencak Silat dan Proses Latihan
Kecintaan Fikri pada pencak silat berawal sejak usia 17 tahun. Niat awalnya sederhana, yaitu melestarikan budaya bangsa sekaligus melatih fisik dan mental.
Namun seiring waktu, dedikasi itu berkembang menjadi sebuah jalan prestasi.
“Saya menekuni pencak silat mulai sejak usia 17 tahun, karena ingin melestarikan budaya sekaligus melatih fisik dan mental,” ungkap Fikri.
Dalam perjalanan menuju ajang Kanjuruhan Fighter Competition II, Fikri menjalani latihan rutin beberapa kali dalam seminggu.
Latihan tersebut meliputi penguatan fisik, pendalaman teknik, sparing, serta menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
Dukungan dari orang tua, pelatih, hingga panutan atlet pencak silat nasional menjadi motivasi besar yang membuatnya semakin semangat.
“Orang tua dan pelatih jadi motivasi terbesar saya, ditambah atlet silat nasional yang jadi panutan,” ujarnya.
Lihat juga: Australia Buat Right to Disconnect, Dosen Umsida Soroti Manfaat dan Resikonya
Tantangan di Arena Saat Bertanding
Kejuaraan yang diikuti Fikri bukanlah perjalanan mudah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengatasi rasa grogi dan tekanan mental saat berhadapan dengan lawan-lawan tangguh.
“Tantangan terbesar saya yaitu mengatasi rasa grogi dan tekanan mental saat menghadapi lawan yang kuat,” jelasnya.
Meski begitu, ada satu momen yang paling membekas dalam ingatannya, yakni ketika skor pertandingan hampir imbang.
Suasana menegangkan justru menjadi pemicu semangatnya untuk tampil maksimal. “Menurut saya momen berkesan ketika skor hampir imbang, sangat menegangkan tapi justru jadi pemicu semangat,” tambah Fikri.
Saat diumumkan meraih juara 2, Fikri tidak kuasa menahan rasa haru. Ia langsung teringat pada perjuangan panjang serta doa dari orang tua dan tim yang selalu mendukung.

“Reaksi saya saat menjadi juara, haru dan tidak menyangka. Langsung teringat perjuangan serta doa orang tua dan tim,” ucapnya.
Bagi Fikri, kemenangan ini bukan hanya sekadar prestasi pribadi, melainkan bukti kerja keras, semangat bagi tim, dan kebanggaan untuk kampus Umsida.
“Ini bukti kerja keras, semangat untuk tim, dan kebanggaan bagi kampus Umsida,” tegasnya.
Lebih dari itu, pencak silat telah menanamkan banyak nilai penting dalam hidupnya.
Ia menyebutkan bahwa disiplin, sportivitas, pantang menyerah, dan percaya diri adalah pelajaran berharga yang ia dapatkan.
“Disiplin, sportivitas, pantang menyerah, percaya diri, serta fisik yang lebih kuat,” katanya.
Tak lupa, Fikri juga menyoroti kontribusi besar dari pelatih, tim, dan kampus dalam keberhasilannya.
“Dukungan pelatih, tim, dan kampus sangat besar, dari bimbingan, semangat, hingga fasilitas,” ujarnya.
Meski sudah mengukir prestasi di tingkat daerah, Fikri tak ingin berhenti sampai di sini. Ia menargetkan untuk terus berlatih dan meraih prestasi di tingkat nasional bahkan internasional.
“Target berikutnya ingin berprestasi di kejuaraan tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya optimis.
Menutup perbincangan, Fikri memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lain agar tidak mudah menyerah.
“Pesan untuk mahasiswa, jangan cepat menyerah, tekuni passion dengan sungguh-sungguh, kerja keras dan doa pasti berbuah hasil,” pesannya.
Dengan prestasi ini, Moch. Fikri Dwi Firmansyah telah membuktikan bahwa ketekunan, disiplin, serta dukungan lingkungan yang tepat dapat membawa mahasiswanya meraih kesuksesan di arena kompetisi.
Keberhasilannya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama kampus di tingkat yang lebih tinggi.
Dengan torehan ini, Fikri berharap pencapaiannya dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan seni bela diri pencak silat sebagai warisan budaya bangsa sekaligus wadah prestasi.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah