Fbhis.umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Kali ini datang dari Program Studi Ilmu Komunikasi (Ikom), melalui sosok Cinthya Putri Lorenza yang berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga Taekwondo dalam ajang bergengsi Indonesia Expo Battle Piala DPR RI.
Kompetisi tingkat nasional tersebut berlangsung pada 28–31 Agustus 2025 di Purwokerto dan mempertemukan para atlet terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.
Cinthya tampil memukau dengan mengalahkan sejumlah lawan tangguh.
Lebih dari sekadar kemenangan, prestasinya menjadi bukti nyata konsistensi dan semangat mahasiswa Umsida dalam mengembangkan diri di bidang akademik maupun non-akademik.
Baca juga: Mahasiswa Umsida Ikuti Liputan Figur Publik, Gubernur Khofifah Fokus Distribusi Beras SPHP
Perjalanan Penuh Tantangan Menuju Podium Juara
Meski kini berhasil berdiri di podium tertinggi, perjalanan Cinthya tidaklah mudah.
Ia mengaku bahwa salah satu tantangan terberat selama berlatih adalah saat menjalani latihan split demi mencapai tendangan tinggi yang menjadi ciri khas Taekwondo.

“Di Taekwondo ada hal yang harus bisa dilakukan untuk mencapai goals, yaitu split. Saya setiap latihan sering menangis karena harus dipaksa meluruskan kaki,” ujarnya.
“Pernah hampir menyerah saking tidak kuatnya, tapi saya diingatkan bahwa kalau sudah berani ikut, harus bisa menyelesaikan. Akhirnya tetap saya lakukan, meskipun sakit prosesnya, tapi itu untuk kebaikan saya sendiri,” tambahnya.
Latihan intensif yang penuh air mata tersebut tidak menyurutkan tekadnya. Justru, berkat dorongan orang tua, pelatih, dan teman-teman, ia berhasil melewati masa-masa sulit itu.
Tak heran, rasa syukur dan bahagia terpancar jelas ketika ia dinyatakan sebagai peraih medali emas.
“Tentunya saya sendiri sangat tidak menyangka. Apa yang selalu saya pikirkan adalah menang, menang, menang. Kata-kata bahwa apa yang kamu pikirkan akan menjadi kenyataan itu nyata adanya saya rasakan sendiri. Saya sangat happy karena bisa kembali mencetak prestasi,” ungkapnya.
Lihat juga: Banggakan Umsida, Mahasiswa Hukum Sabet Juara 1 Taekwondo Indonesia Expo Battle Piala DPR RI
Persiapan Singkat, Hasil Maksimal
Menariknya, Cinthya hanya memiliki waktu satu bulan untuk mempersiapkan diri menjelang Indonesia Expo Battle.
Meski singkat, ia menggunakannya secara efektif dengan latihan rutin, menjaga pola makan, serta melatih pernapasan melalui jogging.
“Latihan hanya satu bulan saja. Pola makan tidak boleh berlebihan agar berat badan stabil, karena di pertandingan ada peraturan berat badan tidak boleh over. Latihan harus rutin terus-menerus, jogging agar pernapasan teratur, dan biasa menggunakan body protector saat latihan supaya tubuh terbiasa ketika pertandingan berlangsung,” jelasnya.
Persiapan singkat tersebut membuktikan efektivitas latihan bila dijalani dengan konsisten.
Selain itu, kehadiran keluarga dan sahabat di arena pertandingan menjadi suntikan motivasi tambahan.
“Orang terdekat yang support nomor satu adalah keluarga besar. Selain itu ada dua sahabat saya yang rela meluangkan waktunya untuk melihat pertandingan di Gor Satria, Purwokerto,” tuturnya.
Tak hanya keluarga, dukungan juga datang dari kampus. Umsida memberikan bantuan dana serta fasilitas agar proses perlombaan berjalan lancar.
“Kampus mendukung dengan memberikan dana dan fasilitas yang cukup agar selama perlombaan berlangsung tidak ada kekurangan sedikitpun,” tambahnya.
Nilai Kehidupan dari Arena Taekwondo
Bagi Cinthya, Taekwondo bukan sekadar olahraga, melainkan juga sarana pembelajaran hidup. Dari latihan hingga kompetisi, ia belajar arti konsistensi dan tanggung jawab.
“Konsisten itu tidak mudah. Saat menjalaninya terasa sangat sulit, tapi ketika sudah bilang ‘ya, saya ikut lomba’, berarti harus siap dengan segala risiko. Itu bentuk tanggung jawab,” tegasnya.
Kesibukan kuliah pun tak membuatnya meninggalkan dunia olahraga. Justru, ia menganggap Taekwondo sebagai cara menyeimbangkan aktivitas akademik dengan minat personal.
“Sebenarnya semua kembali ke diri masing-masing, mau atau tidak. Kalau memang ada keinginan, sesibuk apapun pasti tetap diluangkan. Kebetulan lagi liburan, jadi daripada waktu terbuang saya ambil kesempatan lomba ini untuk mencetak prestasi sekaligus mengisi waktu,” ungkapnya.
Ke depan, Cinthya berkomitmen menjaga keseimbangan antara prestasi akademik dan olahraga.
“Rencana saya hanya semoga akademik dan prestasi ini terus berjalan seimbang selama saya di Umsida,” pungkasnya.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah