Fbhis.umsida.ac.id – Vivi Nabila Azzahro, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (AP Umsida), baru saja meraih prestasi gemilang sebagai juara 1 kategori Kelas B Dewasa Putri pada ajang kejuaraan Pencak Silat. Kemenangan ini bukan hanya sekadar soal prestasi, tetapi juga bukti nyata dari dedikasi dan semangat juang yang tak kenal lelah.
Vivi mulai menekuni olahraga pencak silat sejak masih duduk di bangku MI kelas 5.
“Saya suka hal-hal yang menantang, dan pencak silat ini memberikan tantangan fisik sekaligus mental,” ujarnya.
Vivi, tapak suci bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga bagian dari seni, budaya, dan dakwah.
“Di Tapak Suci Umsida, saya merasa bahwa selain berlatih fisik, kami juga dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan konsisten,” tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa AP Umsida Raih Juara 2 Pencak Silat di Ajang Kanjuruhan Fighter Competition
Inspirasi dan Semangat Teman-Teman Seperjuangan
Ketika ditanya tentang siapa yang menjadi sumber inspirasi dalam perjuangannya, Vivi menyebut teman-teman satu tim dan para kader di Tapak Suci Umsida.

“Mereka sangat menginspirasi saya. Meskipun jarak antara rumah dan tempat latihan jauh, mereka tetap semangat dan meluangkan waktu untuk berlatih,” kata Vivi.
Selain itu, Vivi juga memuji para kakak domisioner yang meskipun sibuk bekerja, tetap dengan ikhlas membimbing dan memberikan motivasi kepada para peserta latihan.
“Mereka memberi ilmu dan motivasi tanpa pamrih, itu yang selalu mengingatkan saya untuk terus berlatih dengan penuh semangat,” lanjutnya.
Latihan yang dilakukan Vivi dan teman-temannya di Tapak Suci tidak hanya mengutamakan kekuatan fisik, tetapi juga mengasah mental dan konsistensi.
“Latihan rutin dilakukan mulai dari teknik dasar, sparing, hingga penguatan fisik dalam Latihan Training Center (TC). Saya juga menjaga pola makan dan istirahat, karena persiapan mental itu sama pentingnya dengan fisik,” jelas Vivi.
Lihat juga: Australia Buat Right to Disconnect, Dosen Umsida Soroti Manfaat dan Resikonya
Tantangan dan Momen Paling Berkesan
Tantangan terbesar yang dihadapi Vivi selama kejuaraan adalah menjaga fokus dan ketenangan di tengah tekanan.
“Sering kali, meskipun sudah mempersiapkan teknik dengan matang, kita bisa lupa semuanya saat berada di atas arena,” ujar Vivi.
Ia menambahkan bahwa penting untuk melatih fokus agar tetap tenang, tidak panik, dan percaya dengan semangat latihan yang telah dijalani.
Salah satu momen paling menegangkan dalam perjalanan kejuaraannya adalah saat memasuki final di Kejuaraan Kanjuruhan Malang pada bulan Agustus lalu.
“Saat itu, saya harus melawan lawan yang poinnya sangat dekat dengan saya, 16-18. Kaki saya yang sudah mulai melemah, apalagi saya mengalami kram saat semifinal, membuat saya terjatuh. Namun, justru dari situ saya belajar untuk mengendalikan diri,” kenangnya.
Momen yang paling berkesan baginya adalah saat bisa mengeluarkan teknik yang telah dilatih dengan baik di pertandingan, meskipun sempat kehilangan sandal saat pulang dari GOR.
“Keliatannya konyol, tapi itu pengalaman berharga yang mengajarkan saya untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan,” tambahnya.
Vivi menegaskan bahwa kemenangan ini adalah buah dari kerja keras dan dukungan dari tim.
“Kemenangan ini bukan hanya milik saya, tetapi milik kita semua. Tanpa dukungan teman-teman satu tim dan para kader di Tapak Suci, saya tidak akan sampai di sini,” ungkapnya.
Vivi berharap kampus dapat lebih mendukung pengembangan atlet dan memberikan fasilitas yang lebih baik, sehingga lebih banyak lagi mahasiswa yang dapat meraih prestasi di bidangnya masing-masing.
Dalam pesannya, Vivi juga mengajak mahasiswa lainnya untuk tidak takut mencoba dan berjuang untuk meraih impian mereka.
“Jangan takut memulai dan jangan cepat menyerah. Proses itu mungkin capek, tapi hasilnya selalu indah. Percaya sama kemampuan diri, tetap rendah hati, dan nikmati perjalanan,” pesannya.
Vivi Nabilah Azzahro membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, prestasi besar bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.
Semoga kisah inspiratifnya dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berjuang dan semangat meraih impian.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah