Fbhis.umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang adaptif terhadap era digital. Melalui Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS), Umsida resmi meluncurkan Program Magister Ilmu Komunikasi pada Selasa, (28/10/2025), bertempat di Ruang Pleno Fakultas Kedokteran, Kampus 1 Umsida.
Acara peluncuran berlangsung meriah dengan dihadiri oleh Wakil Rektor I dan III Umsida, jajaran dekanat FBHIS, dosen Prodi Ilmu Komunikasi, alumni, mahasiswa, hingga rekan media.
Kehadiran para tamu tersebut menandai langkah penting Umsida dalam memperkuat kiprahnya sebagai kampus unggul yang menjawab kebutuhan industri komunikasi strategis dan media modern.
Wakil Rektor III Umsida, Dr Nurdyansyah MPd, secara resmi membuka acara dan menandai dimulainya penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana tersebut.

“Alhamdulillah, soft launching sekaligus kick off penerimaan mahasiswa baru Umsida pada 19 November sudah dibuka. Ini menjawab banyaknya permintaan dan menjadi semangat baru Umsida untuk terus menambah program studi baru,” ungkapnya.
Menurutnya, peluncuran ini bukan hanya sebatas pembukaan program, melainkan juga bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam bidang komunikasi.
“Mahasiswa nanti akan didampingi oleh dosen profesional hingga lulus, dan masa studi dapat ditempuh hanya dalam empat semester saja,” tambahnya.
Baca juga: S2 Ilmu Komunikasi Umsida Resmi Dibuka Siap Cetak Profesional Cyber PR dan Pakar New Media
Kurikulum Ringkas, Fleksibel, dan Berorientasi Profesional
Dekan FBHIS Umsida, Dr Poppy Febriana MMedKom, turut memberikan penjelasan mendalam tentang kekhasan dan keunggulan Magister Ilmu Komunikasi ini.
Menurutnya, prodi ini hadir untuk menjawab tantangan era komunikasi strategis dan new media, dengan kurikulum yang adaptif terhadap perubahan industri.

“Prodi ini memiliki kekhususan yang membedakan dari magister ilmu komunikasi lainnya. Kami mengajak mahasiswa untuk belajar dan tumbuh bersama menjadi ahli di bidang public relations dan new media,” jelas Dr Poppy.
Ia menambahkan bahwa Umsida berkomitmen mendukung mahasiswa agar memiliki skill adaptif dan profesionalisme tinggi di tengah derasnya arus informasi digital.
“InsyaAllah, bersama Magister Ilmu Komunikasi Umsida, kita belajar bersama menjadi komunikator yang unggul dan kontekstual terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.
Dalam pengembangan kurikulum, program ini dirancang hanya dengan 36–37 SKS agar lebih ringkas tanpa menurunkan kualitas.
Mahasiswa dapat menyelesaikan studi hanya dalam tiga semester, dan menariknya, tidak diwajibkan menulis tesis.
“Kami memberikan opsi lain seperti publikasi jurnal ilmiah terakreditasi, prosiding, atau karya monumental sebagai pengganti tesis. Ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya nyata yang berdampak,” terang Dr Poppy.
Selain itu, para dosen yang mengajar di Magister Ilmu Komunikasi adalah lulusan doktor (S3) dari universitas terkemuka dan memiliki pengalaman profesional di bidangnya.
FBHIS juga aktif menjalin kerja sama baik di tingkat nasional maupun internasional, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman akademik dan praktikal yang luas.
Lihat juga: Tak Hanya Delegasi Mahasiswa, Ikom Umsida Juga Raih 2 Juara Ini di SILAT APIK PTMA 2025
Sinergi Ilmu Komunikasi, Media, dan Riset

Peluncuran Magister Ilmu Komunikasi Umsida tidak hanya berfokus pada pengenalan prodi, tetapi juga dikemas dalam suasana ilmiah dengan berbagai agenda akademik.
Kegiatan tersebut diisi dengan bedah buku “Media dan Islam Berkemajuan” oleh Dr Roni Tabroni MSi, serta Seminar Nasional “Perkembangan Humas dan Media Relation di Indonesia” yang disampaikan oleh Dr Vinda Maya Setianingrum SSos MA.
Melalui kegiatan ini, Umsida ingin menegaskan bahwa pengembangan ilmu komunikasi tidak hanya berorientasi teori, tetapi juga praktik dan riset yang relevan dengan industri.
Sejalan dengan visi kampus sebagai “Kampus Pencerah”, Magister Ilmu Komunikasi hadir sebagai wadah bagi profesional muda, akademisi, maupun praktisi media yang ingin meningkatkan kapasitas diri di bidang komunikasi strategis.
Dr Poppy juga menegaskan pentingnya komunikasi dalam setiap aspek kehidupan. Mengutip pemikiran Harold Dwight Lasswell, ia menyebutkan bahwa “We cannot not communicate. Bahkan dalam diam pun kita berkomunikasi.”
“Maka di sinilah yang akan kita gali, bagaimana berkomunikasi dengan baik dan adaptif terhadap media baru,” ujar Doktor lulusan Universitas Airlangga itu.
Kini, Magister Ilmu Komunikasi Umsida telah membuka pendaftaran mahasiswa baru gelombang pertama hingga Maret 2026.
Program ini diharapkan menjadi rumah akademik baru bagi para profesional komunikasi yang ingin melangkah lebih jauh baik di dunia akademik, media, maupun industri kreatif.
“Ilmu komunikasi tidak ada matinya. Di era sekarang, kemampuan berkomunikasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang. Umsida siap menjadi mitra bagi siapa pun yang ingin tumbuh dalam bidang ini,” tutup Dr Poppy.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah


















