Fbhis.umsida.ac.id – Prestasi luar biasa diraih oleh Jovanka Risky, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (AP Umsida).
Ia berhasil meraih medali perak di cabang olahraga taekwondo pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jatim IX 2025, kategori 87 kg.
Namun, di balik prestasi gemilang tersebut, terdapat cerita panjang yang penuh tantangan, dedikasi, dan kerja keras.
Mahasaiswa yang akrab disapa Jovan ini, mengungkapkan pengalamannya dalam menjalani perjalanan menuju podium dan bagaimana ia membagi waktu antara dunia olahraga dan akademik.
Baca juga: Bangga! Mahasiswa AP Umsida Juara I Kumite Piala Gubernur Jatim Cup II 2025
Persiapan Jovan Menuju Puncak: Dua Tahun Kerja Keras dan Dedikasi

Proses menuju kemenangan bukanlah hal yang instan bagi Jovan. Ia mengungkapkan bahwa persiapannya dimulai jauh sebelum ajang PORPROV.
Setelah sebelumnya hanya berhasil meraih podium ketiga, Jovan merasa tidak puas dengan pencapaiannya. Itu menjadi pendorong utama baginya untuk melakukan persiapan lebih matang.
“Pola latihan yang saya lakukan adalah setiap pagi dan sore saya mengikuti latihan, kadang juga saya latihan tambahan di club taekwondo saya,” ujarnya.
Ia menambahkan “Pagi sebelum kuliah sekitar habis subuh saya latihan di GOR mulai dari jogging, interval, kardio, dan latihan untuk menambah stamina,”.
Jovan melanjutkan rutinitas latihan yang sangat ketat, termasuk latihan teknik, penguatan, gym, fitness, hingga ketepatan tendangan pada malam hari.
Bahkan, ia mengorbankan waktu istirahat untuk berlatih lebih keras demi meraih hasil terbaik.
Dengan jadwal yang padat, ia tetap fokus pada latihan dan tak pernah melupakan kewajibannya sebagai mahasiswa.
Lihat juga: Prestasi Gemilang! Mahasiswi Ikom Umsida Juara di Kejuaraan Taekwondo Nasional
Dukungan Keluarga dan Dosen Jadi Kunci Sukses
Salah satu faktor yang sangat mendukung perjalanan Jovan meraih medali perak adalah dukungan keluarga dan lingkungan kampus.

Ia menyatakan bahwa selain pelatih yang selalu memberikan bimbingan, keluarga dan teman-teman juga memberikan semangat yang tak henti-hentinya.
“Pihak yang paling mendukung adalah pelatih, dari keluarga dan saudara, dan yang paling penting adalah diri saya sendiri, karena mulai dari memberi motivasi agar bisa bangkit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jovan juga mendapat dukungan dari pihak kampus. Kaprodi Administrasi Publik dan dosen di Umsida memberikan semangat dan doa agar Jovan dapat terus berprestasi, baik di dunia akademik maupun olahraga.
Hal ini menjadi pengingat bagi mahasiswa lainnya bahwa keseimbangan antara kegiatan akademik dan olahraga sangat penting, terutama untuk meraih kesuksesan yang lebih luas.
Rencana Masa Depan: Seleksi PON dan Keberhasilan Akademik
Prestasi Jovan tidak hanya berhenti di ajang PORPROV, ia sudah mempersiapkan diri untuk seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang.
Ia berharap bisa dipanggil untuk seleksi PON mewakili Jawa Timur dan melanjutkan kariernya di dunia olahraga.
Ia menyadari bahwa pencapaian di tingkat provinsi hanyalah langkah awal menuju tantangan yang lebih besar.

“Saya berharap bisa dipanggil untuk seleksi PON dan mewakili Jawa Timur. Biasanya setelah tahap PORPROV ada panggilan dari KONI Jatim.” ujar Jovan.
Di sisi lain, Jovan juga sangat memperhatikan dunia akademiknya. Sebagai mahasiswa Administrasi Publik, ia bertekad untuk beradaptasi dengan baik pada semua mata kuliah dan lingkungan kampus.
Jovan menegaskan bahwa harapannya adalah untuk mengangkat derajat keluarga dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Sebagai generasi penerus yang mendapat dukungan dari alm. nenek dan kakeknya, ia ingin membanggakan keluarganya dengan menyelesaikan pendidikan dengan baik dan berprestasi.
Kolaborasi Antara Olahraga dan Akademik Menuju Kesuksesan
Prestasi Jovan menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan yang solid, seorang mahasiswa dapat meraih keberhasilan di dua dunia yang berbeda, yaitu olahraga dan akademik.
Sebagai mahasiswa dari Prodi AP Umsida, Jovan berhasil menyeimbangkan dua aspek penting dalam hidupnya dengan penuh semangat dan komitmen.
Sebagai contoh nyata, ia menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga membantu membentuk pribadi yang mampu mengelola waktu, menghadapi tantangan, dan meraih tujuan.
Ke depan, berharap dapat terus melangkah maju, meraih prestasi di PON, dan menyelesaikan pendidikannya dengan penuh kebanggaan.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah