Fbhis.umsida.ac.id – Dua mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Aprilia Ayu dan Ekcel Rido Ferdiansah, turut berpartisipasi dalam ASEAN Universities Exhibition Forum (AEF) 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari ASEAN Student Mobility Programme yang berlangsung dari 11 Februari hingga 25 Februari 2025.
Acara ini diselenggarakan oleh University Utara Malaysia (UUM) dan diikuti oleh peserta dari 10 negara ASEAN, bertujuan untuk mempererat hubungan akademik dan budaya antar mahasiswa di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Mahasiswa Ikom Umsida Ikuti Launching PFmuda 2025: Ciptakan Inovasi Sosial Berkelanjutan
Peluang Akademik dan Pengembangan Diri
Program AEF 2025 mengusung konsep hybrid, menggabungkan sesi online dan offline untuk memaksimalkan pengalaman belajar dan interaksi antar peserta.
Sebagai bagian dari program, peserta mengikuti dua kompetisi utama, yakni Young Speaker Contest dan ASEAN Future Innovators Challenge, yang menantang kemampuan berpikir kritis dan inovatif mahasiswa dalam skala internasional.
Pada tanggal 19 Februari, Aprilia dan Ekcel tiba di Malaysia untuk mengikuti kegiatan secara langsung. Mereka langsung diarahkan ke Politeknik Nilai, tempat pembagian kelompok yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai negara ASEAN.
Dalam kelompok ini, peserta didorong untuk bekerja sama dalam berbagai proyek akademik serta diskusi interaktif yang memperkaya wawasan mereka.
Lihat juga: Kuliah Tamu di UTAR Malaysia, Dosen Ikom Umsida Soroti Pengaruh Media dalam Pilpres 2024
Membangun Komunikasi Antarbudaya
Salah satu tantangan terbesar dalam kegiatan ini adalah menjalin komunikasi antarbudaya. Aprilia Ayu mengungkapkan bahwa sejak awal kedatangan, mereka harus mampu beradaptasi dengan rekan satu tim dari berbagai latar belakang budaya.
“Kami sebisa mungkin mengusahakan bisa menjalin komunikasi dengan baik. Karena kita berbeda, maka kami mulai dari saling mengenal, menghargai perbedaan, serta menghargai pendapat satu sama lain,” ujar Aprilia.
Selain sesi akademik, para peserta juga diperkenalkan dengan budaya asli Malaysia. Mereka diajak mengunjungi beberapa tempat bersejarah, seperti Museum Sejarah Malaysia, Museum Islam, dan Museum Seni, untuk lebih memahami warisan budaya negara tersebut.
Aprilia juga berbagi pengalaman saat mengikuti campus tour di UUM yang memiliki fasilitas lengkap, termasuk pusat olahraga, perpustakaan modern, serta lingkungan akademik yang mendukung kolaborasi internasional.
Pada kegiatan kebudayaan, peserta dari masing-masing negara diberi kesempatan untuk menampilkan pertunjukan budaya mereka.
Perwakilan Indonesia, termasuk Aprilia dan Ekcel, membawakan lagu dari program Wonderful Indonesia yang dipadukan dengan tarian tradisional. Acara ini menjadi salah satu momen yang mempererat hubungan antarnegara melalui seni dan budaya.
Puncak Acara dan Pembelajaran Berharga
Setelah rangkaian eksplorasi dan pertunjukan budaya, acara mencapai puncaknya dengan seminar AEF 2025, babak final kompetisi, serta sesi awarding bagi para pemenang.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik, tetapi juga memperkaya pemahaman lintas budaya bagi para peserta.
Aprilia mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang didapatkan melalui program ini. “Sangat bersyukur karena bisa berkesempatan mengikuti program ini.
Ditambah lagi, pengalaman yang didapatkan sangat berharga, mulai dari pengetahuan baru, interaksi dengan mahasiswa dari berbagai negara, hingga cerita menarik yang kami bagi satu sama lain,” ungkapnya.
Salah satu tantangan utama dalam program ini adalah perbedaan bahasa. “Terdapat sedikit kendala pada bahasa, karena setiap negara memiliki bahasanya masing-masing. Namun, sedikit demi sedikit kami mengalami proses penyesuaian, dan akhirnya timbul jalinan komunikasi yang baik dengan menggunakan bahasa Inggris,” tambahnya.
Selain memperluas wawasan akademik, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk membangun jaringan internasional.
Mereka bisa berdiskusi, bertukar pengalaman, dan menjalin hubungan yang dapat bermanfaat bagi masa depan akademik maupun profesional mereka.
Harapan dari Mahasiswa Ikom Umsida
Sebagai penutup, Aprilia berharap agar program ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. “Semoga program ini berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya agar lebih banyak mahasiswa dari Indonesia yang bisa berpartisipasi dan mendapatkan pengalaman berharga seperti ini,” tutupnya.
Keterlibatan mahasiswa Ikom Umsida dalam AEF 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi dan interaksi global semakin penting dalam dunia pendidikan.
Dengan keterlibatan aktif dalam program seperti ini, mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga membangun jejaring internasional yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga yang diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk berani mengambil bagian dalam program internasional.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah