Fbhis.umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Muhammad Sonhaji, mahasiswa Program Studi Manajemen semester 7, berhasil meraih juara satu dalam kejuaraan pencak silat.
Capaian ini tidak hanya mengharumkan nama pribadi, tetapi juga memberi semangat baru bagi tim dan lingkungan kampus.
Perjalanan Awal Menekuni Pencak Silat
Sonhaji mengungkapkan bahwa dirinya mulai menekuni pencak silat sejak awal masuk kuliah.
Keputusan tersebut lahir dari kesadaran akan pentingnya bela diri dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya mulai menekuni Pencak Silat ketika masuk kuliah. Dari awal Maba itu saya gabung di Pencak Silat karena saya pikir teknik bela diri itu sangat diperlukan pada saat ini. Jadi bukan hanya untuk sok-sokan saja, tapi untuk menjaga diri sendiri,” ujarnya.
Ia mengaku, niat awal bukanlah mengejar prestasi, melainkan hanya berlatih.
Namun, seiring waktu, konsistensi membuatnya semakin percaya diri. Latihan rutin bersama Tapak Suci digelar setiap Senin hingga Kamis malam, menjadi bekal utama yang menumbuhkan mental disiplin.
“Latihannya juga enggak ringan ya, kita latihan dari habis Isya sampai jam setengah sepuluh atau jam sepuluh baru selesai. Jadi tantangannya sebenarnya ada di kedisiplinan kita sendiri,” tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa AP Umsida Raih Juara 2 Pencak Silat di Ajang Kanjuruhan Fighter Competition
Persiapan Menuju Kejuaraan Pencak Silat
Menjelang lomba, Sonhaji menjalani persiapan intensif selama tiga minggu. Latihan lebih keras dari biasanya membuat fisik dan mentalnya semakin terasah.
Ia menuturkan, pengalaman mengikuti lomba sebelumnya menjadi modal penting untuk mengurangi rasa grogi.

“Kalau momen menegangkan itu pastinya waktu pertama kali lomba, pasti nervous. Tapi Alhamdulillah kalau lomba kemarin semuanya lancar, jadi enggak ada beban. Saya enjoy saja menikmati lombanya,” katanya.
Ketika diumumkan sebagai juara satu, rasa syukur tidak bisa dibendung.
“Reaksi pertama sih pastinya senang sekali, bersyukur Alhamdulillah karena juara satu. Jadi latihan kita tim selama beberapa minggu ke belakang itu mendapatkan hasil yang terbaik,” ungkapnya.
Baginya, kemenangan ini memiliki makna mendalam.
“Makna dari kemenangan ini, semua yang kita jalani, kita perjuangkan, kita latihan berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun, itu ada hasilnya. Jadi tidak ada yang sia-sia selama kita berusaha dan berdoa,” jelas Sonhaji.
Selain fisik, ia menegaskan bahwa pencak silat membentuk mental lebih berani.
“Sebelumnya saya kalau menghadapi orang agak takut. Tapi setelah ikut pencak silat, mental saya kebentuk. Selama kita benar, kita harus berani mengatakan benar,” ujarnya.
Kesuksesan Sonhaji tak lepas dari dukungan pelatih, tim, dan kampus. Ia mengapresiasi perhatian penuh dari tim maupun pihak kemahasiswaan Umsida.

“Kalau dari pelatih, pastinya super. Dalam latihan sehari-hari, dia mengarahkan kita, melatih kita, dan memberikan motivasi. Kampus juga memberikan support yang sangat baik, baik secara materi maupun moral,” ucapnya.
Meski demikian, Sonhaji menegaskan bahwa ia kini ingin fokus pada kuliah. “Untuk target sendiri, saya sebenarnya sudah tidak ada target lagi karena event ini event terakhir saya. Mau fokus di kuliah dulu, menyelesaikan kuliah,” katanya.
Meski begitu, ia tetap menitipkan pesan kepada mahasiswa lain agar semangat berlatih tidak pernah padam.
“Kuncinya satu sih ya kalau mau tetap semangat berlatih dan berprestasi, yaitu niatnya. Kalau niatnya memang benar-benar ingin bisa, ingin ikut lomba, insya Allah akan menemukan jalannya,” pesannya.
Lihat juga: Literasi Keuangan Mahasiswa Antara Teori dan Realita
Lebih jauh, Sonhaji menekankan pentingnya keseimbangan antara kuliah dan organisasi.
“Mahasiswa harus bisa membagi fokusnya, membagi waktunya. Jangan sampai salah satunya jomplang, jadi harus balance keduanya,” pungkasnya.
Prestasi Sonhaji menjadi bukti bahwa tekad, latihan konsisten, serta dukungan lingkungan mampu melahirkan pencapaian gemilang.
Ia menegaskan, pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga jalan untuk membentuk karakter tangguh, bermental juara, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Prestasi Sonhaji menjadi bukti bahwa tekad, latihan konsisten, serta dukungan lingkungan mampu melahirkan pencapaian gemilang.
Ia menegaskan, pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga jalan untuk membentuk karakter tangguh, bermental juara, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah