fbhis.umsida.ac.id – Mahasiswa telah menjadi saksi hidup perubahan demi perubahan yang terjadi di Indonesia, dari sebelum Indonesia merdeka hingga Indonesia menjadi negara merdeka. Sebagai generasi penerus bangsa, Mahasiswa perlu menjadi penggerak perubahan lebih baik suatu negara bukan hanya menjadi pelajar yang berpendidikan tinggi. Mahasiswa harus peka dan mampu berpikir kritis untuk menjawab seluruh problematika-problematika masyarakat yang sedang berkembang saat ini.
Sebagai social control mahasiswa diharapkan mampu mengisi kekosongan pada realitas-realitas social yang tidak bisa terisi oleh pemerintahan dari atas dan masyarakat dari bawah secara vertikal. Mahasiswa harus mampu menyuarakan suara rakyat kepada pemerintah dengan bahasa intelektual untuk meyakinkan pemerintah dalam membuat keputusan yang dapat menuntungkan pihak rakyat.
Marwah mahasiswa sebagai social control dikalangan masyarakat tak pelak menjadikan mahasiswa terengah dan berhenti begitu saja, mahasiswa akan berjuang sampai akhir dengan rakyat untuk mendapatkan haknya.
Untuk menggugah jiwa Social Control dalam diri Mahasiswa di seluruh Indonesia, untuk itu pada tanggal 28 Mei 2022 Departemen Eksternal BEM FBHIS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Menjaga Marwah Mahasiswa Sebagai Social Control” untuk menjawab berbagai macam problematika rakyat dengan melakukan diskusi Bersama yang disamapikan oleh dua pemateri dengan latar belakang yang hebat. Pemateri pertama adalah Danial Bustomi. S.H, M. Kn yang merupakan Ketua STTM A.R Fachrrudin dan juga Notaris PPAT di kota Bojonegoro, kemudian Pemateri kedua adalah Nauval Witartono selaku Presiden Mahasiswa Unair Banyuwangi periode 2019 – 2020.
Seminar nasional tersebut disambut dengan antusias oleh semua mahasiswa Umsida yang menyadari perannya sebagai social control dikalangan masyarakat. Dalam berdemonstrasi, seringkali mahasiswa hanya ikutan saja tanpa tahu permasalahan atau isu apa yang diangkat dan diutarakan kepada pemerintahan. Dalam seminar nasional ini para pemateri memberikan pengertian kepada para mahasiswa yang hadir untuk bersikap lebih bijak dan lebih cerdas dalam mengambil keputusan untuk membantu masyarakat yang resah karena haknya tidak terpenuhi, tidak hanya melakukan demonstrasi rusuh yang tidak akan membuahkan hasil apapun nantinya.