Fbhis.umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di bidang olahraga.
Eka Dwi Fransisko, mahasiswa Program Studi Akuntansi yang akrab disapa Frans, berhasil meraih Juara 2 cabang olahraga taekwondo dalam Kejuaraan Taekwondo KBPP POLRI Jatim Cup 3. Pada ajang tersebut, Frans tampil di kategori kyorugi kelas U-70 kg.
Sebagai anggota UKM Bela Diri Umsida, Frans menekuni taekwondo secara konsisten sebagai jalur prestasi non-akademik.
Ia menilai taekwondo bukan sekadar olahraga yang mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga membutuhkan strategi bertanding dan ketahanan mental.
Ketertarikan itu tumbuh seiring keaktifannya berlatih dan mengikuti pembinaan di UKM, hingga akhirnya membawanya tampil pada kompetisi tingkat daerah.
Baca juga: LKMM-TD Himaksida 2025: Level Up Your Leadership! Grow, Lead, Inspire
Konsistensi Latihan Taekwondo dan Strategi di Tengah Jadwal Kuliah
Menjelang kejuaraan, Frans mengaku menjalani persiapan dengan serius.
Target utamanya sederhana namun tegas: tampil maksimal di setiap pertandingan.
Ia menjaga kondisi fisik, mematangkan teknik kyorugi, menyusun strategi bertanding, dan memperkuat manajemen mental agar tetap tenang ketika berada di arena.

“Persiapan saya cukup serius karena targetnya memang ingin tampil maksimal,” jelasnya.
Selain fokus pada teknik dan strategi, Frans menekankan pentingnya kontrol mental agar tidak mudah terpancing tekanan saat bertanding.
Latihan intens mulai ia jalani sekitar dua bulan sebelum pertandingan.
Program latihan yang dilakukan mencakup peningkatan fisik, penguatan teknik kyorugi, sparring rutin, serta evaluasi pertandingan untuk mengidentifikasi kekurangan dan memperbaikinya.
Di sisi lain, kesibukan perkuliahan menuntut Frans untuk cermat mengatur waktu, sehingga kuliah dan latihan tetap berjalan seimbang.
Baginya, disiplin menjadi kunci agar target akademik tidak tertinggal, sementara performa bertanding tetap terjaga.
Lihat juga: Pemimpin Perempuan Berdaya: Dekan FBHIS Umsida Sabet Outstanding GAD Partners Award
Tantangan di Arena dan Dukungan Umsida untuk Target Turnamen Berikutnya
Dalam Kejuaraan Taekwondo KBPP POLRI Jatim Cup 3, Frans menghadapi tantangan yang tidak selalu sesuai prediksi.
Setiap lawan memiliki gaya bertanding yang berbeda, sehingga ia dituntut mampu beradaptasi dengan cepat.

“Secara keseluruhan pertandingan berjalan cukup menantang. Beberapa laga tidak sepenuhnya sesuai prediksi karena lawan memiliki gaya bertanding yang berbeda-beda,” terang mahasiswa semester 5 itu.
Selain variasi gaya lawan, ia juga harus menjaga fokus dan stamina, terutama ketika harus bertanding lebih dari satu kali dalam sehari.
Pembagian waktu antara jadwal kuliah dan latihan intensif pun menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi dengan disiplin.
Meski demikian, Frans menilai rangkaian pertandingan tersebut menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan kemampuannya ke depan.
Salah satu momen paling berkesan baginya adalah laga penentuan menuju final.
Tekanan tinggi sempat ia rasakan, namun dukungan teman-teman serta tim UKM Bela Diri Umsida yang hadir langsung di lokasi menjadi sumber motivasi besar.
Frans juga menyampaikan rasa syukur atas dukungan orang-orang terdekat yang berperan penting dalam perjalanan prestasinya, mulai dari keluarga, teman, hingga rekan-rekan UKM.
Ia menilai kampus turut memberi iklim positif bagi pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
“Umsida memberikan dukungan yang sangat positif terhadap pengembangan minat dan bakat mahasiswa di bidang olahraga,” kata atlet kelahiran 2004 itu.
Setelah meraih Juara 2, Frans tidak berhenti sampai di situ.
Saat ini ia sedang mempersiapkan diri untuk turnamen terdekat, yaitu Piala Gubernur yang dijadwalkan berlangsung pada 22–24 Desember.
Di akhir, Frans menitipkan pesan kepada mahasiswa Umsida lainnya agar tidak ragu mengembangkan potensi diri di luar akademik. “Jangan ragu untuk mengembangkan potensi diri di luar akademik. Manfaatkan fasilitas dan wadah yang ada di kampus, karena prestasi non-akademik juga bisa menjadi kebanggaan pribadi dan institusi,” pesannya.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah


















