Fbhis.umsida.ac.id – Tim KKN- T BKKBN Kelompok 1 kembali menunjukkan komitmen mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan membantu usaha, mikro, kecil, dan menengah, pada (15/09/2024).
Salah satu kegiatan unggulan yang berhasil mereka laksanakan adalah membantu proses branding untuk dua UMKM di desa tersebut. Fokus kegiatan ini adalah memberikan dukungan penuh dalam pembuatan identitas visual produk para pelaku usaha lokal, yakni penjual jamu Ibu Siti Cholizah dan Lesehan Citra.
Nur Indah Irsanti, salah satu anggota tim, memimpin inisiatif branding yang mencakup pembuatan logo, label, dan banner untuk dua UMKM lokal, yaitu penjual jamu Ibu Siti Cholizah dan Lesehan Citra. Kegiatan dimulai di pagi hari di kediaman Siti Cholizah, yang dikenal sebagai pengusaha jamu tradisional di Dusun Tambak Kalisogo.
Nur Indah Irsanti sebagai penanggung jawab menjelaskan pentingnya branding dan desain dalam mendukung kesuksesan usaha. “Label yang baik dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen. Selain itu, banner dapat membantu memperkenalkan usaha kepada masyarakat lebih luas,” jelas Nur Indah saat membuka kegiatan.
Proses pembuatan desain dimulai dengan diskusi antara Nur Indah Irsanti dan Siti Cholizah mengenai konsep yang sesuai dengan produk jamunya. Desain label yang dibuat menekankan nuansa alami, dengan warna segar hijau, kuning dan elemen tumbuhan yang mencerminkan bahan-bahan tradisional yang digunakan dalam produk jamu.
Siti Cholizah sangat antusias dengan desain tersebut. “Saya sangat senang dengan hasil desain ini. Tampilannya sangat menarik dan sesuai dengan produk saya,” ungkap Siti Cholizah dalam wawancara.
Membantu usaha, mikro, kecil, dan menengah.
Selain pembuatan label, Nur Indah Irsanti juga membuat desain banner khusus untuk usaha jamu Siti Cholizah. Banner tersebut dirancang untuk dipasang di depan rumah Ibu Siti, sebagai sarana promosi bagi masyarakat sekitar yang melintas. Desain banner mencantumkan informasi produk jamu serta kontak untuk pemesanan, sehingga memudahkan pelanggan yang ingin memesan. Siti Cholizah merasa sangat terbantu dengan adanya banner ini. “Banner ini pasti akan sangat membantu saya dalam mempromosikan usaha jamu kepada lebih banyak orang,” katanya.
Setelah sesi pembuatan desain di Dusun Tambak Kalisogo selesai, tim KKN melanjutkan kegiatan ke Dusun Bangunrejo, tempat Lesehan Citra berlokasi. Ibu Dewi pemilik Lesehan Citra, menyambut tim dengan antusias. Dalam diskusi awal, Ibu Dewi menyampaikan keinginannya untuk memiliki label yang modern namun tetap mencerminkan karakter khas dari makanan yang ia tawarkan. Desain label yang dibuat oleh Nur Indah Irsanti untuk Lesehan Citra menonjolkan elemen warna yang hangat dengan gambar makanan khas yang menjadi menu utama.
Ibu Dewi Pemilik Lesehan Citra merasa sangat puas dengan hasil desain label untuk usahanya. “Label ini sangat sesuai dengan visi saya untuk membawa Lesehan Citra lebih dikenal di kalangan masyarakat luas. Saya merasa dengan desain ini, produk makanan saya akan lebih menarik bagi pelanggan,” ucapnya. Ibu Dewi juga menyampaikan bahwa ini adalah pertama kalinya ia mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya desain label dalam usaha kuliner.
Selain mendesain label dan banner, salah satu hal penting dalam kegiatan ini adalah sesi pelatihan yang diberikan oleh Nur Indah Irsanti kepada kedua pelaku usaha. Ia mengajarkan cara dasar membuat desain menggunakan software grafis yang sederhana seperti aplikasi Canva. “Saya ingin memastikan Ibu Siti dan Mbak Dewi bisa lebih mandiri dalam membuat dan memperbarui desain mereka di masa mendatang. Jadi, selain memberikan desain yang siap pakai, saya juga mengajarkan prosesnya,” ujar Nur Indah Irsanti.
Pelatihan yang diberikan ini diterima dengan baik oleh kedua pelaku usaha. Siti Cholizah merasa bahwa ini adalah ilmu yang sangat berguna baginya. “Sekarang saya jadi tahu cara membuat label sendiri. Meskipun masih perlu banyak belajar, tapi ini sudah memberi saya modal dasar yang sangat baik,” ujar Siti dengan penuh semangat. Begitu pula dengan Pemilik Lesehan Citra, yang menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana mengembangkan usahanya melalui branding yang lebih profesional.
Proses pembelajaran tidak hanya berhenti pada desain label dan banner, tetapi juga mencakup bagaimana mengaplikasikan desain tersebut dalam kemasan dan materi promosi. Nur Indah Irsanti menjelaskan kepada kedua pelaku UMKM tentang bagaimana memilih bahan dan teknik cetak yang tepat untuk label dan banner. Hal ini bertujuan agar desain yang dihasilkan dapat diterapkan secara maksimal dan tahan lama dalam berbagai kondisi.
Baca juga: 3 Mahasiswa Hukum Bantu Legalitas BUMDes Desa Wangkal untuk Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan
Kegiatan di Dusun Bangunrejo berlangsung hingga sore hari, diakhiri dengan pemasangan banner di tempat usaha Siti Cholizah di Dusun Tambak Kalisogo. Tim KKN membantu memasang banner di depan rumah Siti, yang langsung menjadi perhatian warga sekitar. Warga yang lewat tampak tertarik melihat banner baru tersebut. “Dengan adanya banner ini, saya yakin usaha jamu saya akan lebih dikenal, terutama oleh orang-orang yang belum pernah mencoba produk saya,” ucap Siti dengan penuh harapan.
Pelatihan dan pembuatan desain yang dilakukan oleh Nur Indah Irsanti juga mendapatkan apresiasi dari warga sekitar. Beberapa warga menyampaikan bahwa mereka melihat pentingnya branding visual untuk meningkatkan usaha kecil di desa mereka. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kami para pelaku usaha kecil. Dengan desain yang menarik, produk kami bisa lebih mudah dikenali dan diminati,” ujar salah satu warga Pak Dani.
Dalam wawancara terpisah, Nur Indah Irsanti menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang membuat desain, tetapi juga tentang pemberdayaan pelaku UMKM. “Saya berharap melalui kegiatan ini, para pelaku usaha bisa lebih memahami pentingnya branding dan bagaimana mereka bisa menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh untuk mengembangkan usaha mereka ke depannya,” jelasnya.
Dengan kegiatan branding yang dilakukan, usaha jamu Siti Cholizah dan Lesehan Citra kini memiliki tampilan visual yang lebih profesional dan menarik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing kedua usaha di tingkat lokal maupun regional. Kegiatan ini juga menambah pengetahuan pelaku UMKM tentang pentingnya desain dalam membangun citra usaha yang kuat di tengah persaingan pasar.
Kegiatan branding yang dilakukan oleh KKN T BKKBN Kelompok 1 Desa Tambak Kalisogo pada tanggal 15 September 2024 ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa KKN dan pelaku UMKM dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan usaha. Kedua pelaku usaha kini lebih siap bersaing dengan identitas visual yang lebih kuat, dan mereka telah mendapatkan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam jangka panjang.
Sumber: Nur Indah Irsanti