Fbhis.umsida.ac.id – Sebagai bagian dari upaya memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia bisnis dan industri kreatif, mahasiswa Program Studi Manajemen, Akuntansi, dan Bisnis Digital Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kunjungan industri ke salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ternama di Bandung, yakni C59.
Kunjungan ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami perjalanan bisnis yang sarat inovasi, strategi adaptasi, serta pentingnya membangun ketangguhan dalam menghadapi tantangan bisnis di era modern.
Baca juga: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan: Implementasi SDGs Nomor 8
Mengenal Lebih Dekat Perjalanan Bisnis C59
Setibanya di lokasi, rombongan mahasiswa Umsida disambut dengan ramah oleh pihak perusahaan. Acara dibuka dengan pemutaran video profil perusahaan yang memberikan gambaran awal mengenai sejarah, visi, dan perkembangan bisnis C59 sejak didirikan hingga saat ini.
Setelah pemutaran video, mahasiswa mendapatkan pemaparan langsung dari pemilik sekaligus pendiri C59, Bapak Wiwit, yang membagikan kisah inspiratif tentang perjalanan panjang membangun bisnis konveksi tersebut.
C59 bermula dari usaha kecil di rumah yang perlahan tumbuh menjadi salah satu merek pakaian lokal ternama. Salah satu tujuan utama Bapak Wiwit dalam mendirikan usaha ini adalah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar rumahnya.
Prinsip ini dipegang teguh hingga kini, sehingga C59 tidak hanya berkembang sebagai bisnis, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif bagi komunitas sekitarnya. Selain sukses di pasar lokal, C59 juga pernah menembus pasar internasional dengan melakukan ekspansi ke London.
Hal ini membuktikan bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing di kancah global. Namun, perjalanan C59 tidak selalu mulus. Pandemi Covid-19 sempat menghantam bisnis ini dan menyebabkan penurunan signifikan. Meski begitu, C59 berhasil bangkit dengan strategi baru yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Lihat juga: Mahasiswa Prodi Manajemen FBHIS Umsida Berpartisipasi dalam Icebiz 2025: Perkuat Kolaborasi Internasional
Strategi Inovasi dan Adaptasi Pasca Pandemi
Pandemi Covid-19 menjadi ujian besar bagi banyak pelaku usaha, termasuk C59. Dalam pemaparannya, Bapak Wiwit menjelaskan bahwa salah satu kunci untuk bertahan adalah kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
C59 mulai berkolaborasi dengan komunitas anak muda kreatif di Bandung untuk melahirkan produk fesyen yang lebih simpel, namun tetap memiliki nilai estetika yang tinggi dan sesuai dengan selera pasar.
Konsep efisiensi produksi menjadi strategi baru yang diterapkan. C59 mengurangi jumlah varian produk dan lebih fokus pada desain yang relevan dengan tren pasar. Hal ini dinilai mampu menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk.
Langkah ini juga memperkuat posisi C59 sebagai brand yang dekat dengan generasi muda. Kolaborasi dengan anak muda dinilai sebagai langkah cerdas untuk memperkuat pemasaran.
Dengan melibatkan generasi kreatif yang paham tren media sosial, C59 berhasil membangun kembali citra mereknya dan mendapatkan perhatian dari kalangan konsumen muda.
Penguatan Soft Skill dan Pengalaman Nyata bagi Mahasiswa
Selain memperkaya pengetahuan bisnis, kunjungan ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memperkuat soft skill yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Mahasiswa belajar langsung tentang pentingnya komunikasi yang efektif, kerja sama tim, serta adaptasi terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Pada akhir sesi kunjungan, dosen pendamping dari Umsdia, Ibu Maya, memperkenalkan diri kepada pihak C59 dan menyampaikan apresiasi atas sambutan yang hangat serta ilmu yang telah dibagikan.
Sebagai bentuk penghargaan, pihak Umsida menyerahkan cinderamata kepada C59 sebagai simbol kolaborasi yang diharapkan terus terjalin di masa depan. Mahasiswa merasa kunjungan ini sangat berharga.
Mereka mendapatkan perspektif baru mengenai dinamika dunia usaha, khususnya bagaimana sebuah bisnis dapat bertahan dan bangkit dari keterpurukan melalui inovasi dan kolaborasi. Pengalaman ini menjadi bekal berharga yang dapat mereka aplikasikan dalam perjalanan karier maupun saat membangun usaha sendiri.
Dengan adanya kunjungan ini, mahasiswa Program Studi Manajemen, Akuntansi, dan Bisnis Digital Umsida semakin sadar bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga kemampuan membaca pasar, membangun jaringan, serta melakukan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sinergi antara dunia pendidikan dan industri diharapkan dapat melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik sekaligus keterampilan praktis dalam dunia bisnis yang sesungguhnya.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah