Fbhis.umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Prodi Akuntansi (Himaksida), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) meggelar seminar Nasional Akuntansi 2020, pada minggu (08/03/20), bertempat di Aula KH Mas Mansur GKB 3 Umsida.
Acara seminar ini menghadirkan pemateri yang ahli dibidangnya untuk menjawab masalah-masalah yang kita hadapi sebagai calon akuntan di Era Disrupsi 4.0 ini. Peserta yang hadir sekitar 400 mahasiswa, berasal berbagai kalangan, tidak hanya mahasiswa Umsida saja tetapi juga di luar umsida. Selain itu seminar ini mendapat banyak respon positif dari media partner dan official sponsor baik dari dunia usaha maupun dunia perbankkan.
Tema yang diusung kali ini masih berkaitan dengan seminar akuntansi tahun sebelumnya, yakni masih mengangkat Era 4.0 sebagai pembahasannya. Namun, tema ini berbeda karena membahas tentang Era Disrupsi 4.0 yang terjadi karena adana revolusi industri 4.0. Pada Era Disrupsi 4.0 ini memberikan tantangan dan peluang dalam berbagai bidang termasuk bagi generasi milenial.
Sesuai dengan tema seminar, yaitu “Paradigma Calon Akuntan Berbasis Religius dalam Menghadapi Era Disrupsi 4.0″. Pemateri yang hadir adalah pakar – pakar bidang akuntansi antara lain: Ahmad Muhajir SA MA Ak CPA yang merupakan anggota IAPI dan Partner KAP Lutfi Muhamad & Rekan, kemudian Ir Mohammad Nadjikh sebagai perwakilan dari dunia usaha yang merupakan owner dari PT Kelola Mina Laut, serta Imelda Dian Rahmawati SE Ak MAk CA selaku Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sebagai perwakilan dari dunia pendidikan, Ruci Arizanda Rahayu, SE MSA Ak CA selaku mederator yang memandu acara seminar, dan turut hadir juga Ketua Program Studi Akuntansi Wiwit Haryanto SE MSi dan Sekretaris Program Studi Akuntansi Sarwenda Biduri SE MSA.
Dalam kesempatan tersebut pemateri menyampaikan betapa pentingnya bagi calon akuntan untuk memiliki sisi religius di Era Disrupsi 4.0 ini, diharapkan kita (red. Mahasiswa) sebagai calon akuntan menjadi sumber daya manusia yang unggul yang produktif, efisien, kreatif, inovatif, serta berjiwa religius sehingga dapat menghadapi tantangan yang ada.Tantangan yang ada tidak hanya melulu tentang teknologi tapi juga mengenai etika. Sebagai akuntan etika sangat penting, maka dari itu dengan religiusitas yang tinggi akuntan dapat meyajikan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Diharapkan setelah menghadiri Seminar Nasional Akuntansi 2020 ini, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman guna diterapkan dimasa depan sebagai calon akuntan yang beretika (religiusitas).
Dokumentasi terkait berita di atas: