Fbhis.umisda.ac.id – Perkembangan media sosial dan teknologi digital kian memperluas potensi bagi setiap individu untuk membangun citra pribadi atau personal branding di ranah online.
Penelitian ini dari Dr Poppy Febriana MMedKom, dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Dekan Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mengungkapkan bagaimana media sosial TikTok telah menjadi platform efektif bagi penggunanya untuk mengembangkan personal branding yang kuat.
Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan TikTok dalam membangun citra pribadi oleh seorang kreator konten populer di Indonesia, Vina A. Muliana, melalui akun TikTok-nya yang telah memiliki lebih dari 3,4 juta pengikut.
Dr Poppy dan tim penelitiannya menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis video yang diunggah oleh Vina dari Juni hingga Agustus 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa Vina berhasil menerapkan delapan konsep utama dalam personal branding, termasuk spesialisasi, kepemimpinan, kepribadian, keunikan, penampilan, kesatuan, keteguhan, dan niat baik.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana personal branding dapat dibangun dengan efektif di media baru, seperti TikTok. Kami menemukan bahwa konsistensi dalam konten yang disampaikan sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan demikian, personal branding tidak hanya mengenai citra, tetapi juga mengenai penciptaan nilai dan konten yang berguna bagi audiens.
Dr Poppy menambahkan bahwa dalam era digital saat ini, setiap individu memiliki potensi untuk memperkuat citra dirinya melalui platform-platform media sosial, asalkan mereka memahami dan menerapkan prinsip-prinsip utama dalam personal branding.
Keberhasilan Vina di TikTok menunjukkan bahwa konsistensi dalam tema dan nilai konten menjadi faktor penting dalam membangun citra yang kuat dan positif di mata pengikutnya. Vina selalu menyajikan konten edukatif terkait dunia kerja, seperti tips wawancara, pembuatan CV yang menarik, hingga teknik public speaking. Hal ini memberikan manfaat nyata bagi pengikutnya, khususnya para pencari kerja muda.
Delapan Prinsip Personal Branding
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Education, Humaniora and Social Sciences ini menjelaskan bahwa terdapat delapan prinsip utama dalam personal branding yang diterapkan Vina di TikTok. Berikut adalah rincian dari kedelapan prinsip tersebut:
- Spesialisasi (The Law of Specialization)
Vina berfokus pada konten seputar dunia kerja, seperti tips wawancara dan pembuatan CV. Konten-konten ini membantu pengikutnya yang mayoritas terdiri dari generasi muda yang baru memulai karier. - Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dalam bidang komunikasi, Vina dianggap sebagai sosok pemimpin di komunitasnya yang berfokus pada edukasi tentang karier dan pengembangan diri. - Kepribadian (The Law of Personality)
Konten Vina tidak hanya berfokus pada aspek formal dunia kerja, tetapi juga mencerminkan kepribadian yang hangat dan rendah hati. Ia sering berinteraksi dengan pengikutnya, membalas komentar, dan berbagi pengalaman sehari-hari, menjadikannya dekat di hati pengikutnya. - Keunikan (The Law of Distinctiveness)
Akun TikTok Vina berbeda dengan akun lain karena ia fokus pada konten edukatif tentang karier, memberikan informasi yang praktis dan mudah dipahami. - Penampilan (The Law of Visibility)
Vina secara konsisten mengunggah konten di TikTok dan membagikannya di media sosial lain seperti Instagram, memperluas jangkauan audiens dan memperkuat kehadiran daringnya. - Kesatuan (The Law of Unity)
Penelitian ini juga menemukan bahwa citra yang ditampilkan Vina di TikTok sejalan dengan kesehariannya sebagai karyawan dan kreator konten, menunjukkan kesatuan antara personal branding dan kepribadian aslinya. - Keteguhan (The Law of Persistence)
Konsistensi Vina dalam mengikuti tren dan selalu memberikan konten relevan menunjukkan keteguhan dalam membangun personal branding-nya. - Niat Baik (The Law of Goodwill)
Vina menjaga citra positif dengan menghindari konten yang berpotensi merusak reputasi, dan senantiasa memberikan konten bermanfaat bagi pengikutnya.
Baca juga: 6 Tantangan dan Peluang Dalam Perubahan Gaya Belajar di Era Digital bagi Mahasiswa
Penelitian ini menunjukkan bahwa TikTok sebagai media baru memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai alat membangun personal branding, terutama bagi para kreator konten muda di Indonesia. Melalui contoh yang diberikan oleh Vina, Poppy Febriana dan tim penelitiannya berharap dapat memberikan wawasan bagi para pengguna media sosial dalam memanfaatkan platform-platform digital untuk memperkuat citra diri.
Dalam era yang didorong oleh media sosial, kemampuan untuk membangun personal branding yang kuat menjadi sangat penting, terutama di kalangan generasi muda yang sedang mencari arah dalam karier mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memahami dan menerapkan prinsip personal branding, seseorang tidak hanya dapat membangun citra yang positif, tetapi juga memberikan dampak yang berarti bagi audiensnya.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah