Fbhis.umsida.ac.id – Program studi (prodi) Ilmu Komunikasi (Ikom) Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) selenggarakan Literasi Digital dengan mengusung tema tersanjung dan tersandung media sosial, bertempat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, dan diikuti sebanyak 60 orang peserta, pada Minggu (30/4/23).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta tentang pentingnya melek digital dan bagaimana cara yang tepat dalam bersosial media, terutama di era media sosial yang semakin berkembang pesat saat ini, dan membantu peserta untuk menghindari berita hoax dan menyikapi berita dengan bijak. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan tips kepada peserta tentang cara berbicara yang baik di media sosial. Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus penandatanganan IA antara FBHIS dengan Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia untuk singapura.
Acara literasi digital menghadirkan pembicara yang ahli dalam bidangnya yakni Poppy Febriana M Med Kom (Dekan FBHIS Umsida) menjelaskan materi bercanda apa bulliying?, Nur Maghfiroh A M Med Kom (ketua prodi Ikom Umsida) menjelaskan bijak bersosial media, dan M Andi Fikri M I Kom (Dosen Ikom Umsida) menjelaskan telisik berita hoax, serta melibatkan mahasiswa sebagai pendamping praktikum yakni Moch Syahrul Rizal.
Pada sesi penyampaian materi, Andi Fikri menjelaskan menajamen penggunaan media soial dari mulai saring dahulu informasi sebelum sharing, kepuasan dalam sharing serta dampaknya ingin diakui orang lain. ”Saring sebelum sharing, Jangan dimakan lansung, tapi di saring dulu dan jangan lansung di sebarkan. karena kita juga termasuk bagian dari penyebar HOAX,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, ia memberikan rekomendasi Detoks Digital yang cocok untuk dilakukan oleh pekerja migran atau para peserta kegiatan. “Detoks Digital dapat dimulai dengan menyaring akun yang diikuti, tidak membuka HP saat bangun tidur, mengikuti akun yang bermanfaat untuk pengembangan diri, dan mematikan HP saat tidur,” jelasnya. Dengan melakukan Detoks Digital, diharapkan para pekerja migran dapat memperoleh manfaat positif dari penggunaan media sosial dan teknologi digital, sambil tetap menjaga keseimbangan antara kegiatan online dan offline.
Sasaran peserta dari kegiatan ini adalah pekerja migran, yang mungkin membutuhkan bantuan dalam memahami teknologi digital dan media sosial, serta menghadapi tantangan yang mungkin timbul seiring dengan penggunaan teknologi tersebut. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat lebih memahami cara yang tepat untuk menggunakan media sosial dan teknologi digital secara positif dan produktif, serta menghindari dampak negatif yang mungkin timbul akibat penggunaan yang kurang bijak.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana