Fbhis.umsida.ac.id – Yudisium ke-33 Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (Fbhis) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berlangsung pada Selasa, 22 Juli 2025, di Auditorium KH Ahmad Dahlan. Dengan mengusung tema “Berkarya dengan Hati, Berdampak untuk Negeri”, kegiatan ini tak sekadar seremoni kelulusan 435 mahasiswa, tetapi juga menjadi ajang penghargaan bagi sosok-sosok inspiratif yang membuktikan diri melalui prestasi akademik dan kontribusi aktif di berbagai kegiatan kampus.
Diah dan Aprilia, Wajah Akademik Terbaik Fbhis Umsida
Salah satu sorotan utama dalam yudisium kali ini adalah penghargaan kepada mahasiswa terbaik di tingkat fakultas.
Diah Siska Sari MM mahasiswi Program Magister Manajemen, dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik setelah menyelesaikan studinya dalam waktu hanya 1 tahun 6 bulan.
Diah mendapatkan dengan IPK impresif 3,95. Prestasi tersebut menjadi bukti dedikasinya selama menempuh pendidikan pascasarjana.
“Alhamdulillah saya berkesempatan berkuliah di Magister Manajemen Umsida. Dosen-dosennya sangat berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Saya mengambil konsentrasi Manajemen Operasional, mendapatkan tambahan ilmu, dan rekan-rekan yang baik untuk bekerja sama secara profesional,” ungkap Diah.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilannya tak lepas dari peran berbagai pihak yang terus memberi dukungan sepanjang perjalanan akademiknya.
“Capaian ini bukan hanya dari saya pribadi, semua karena Allah dan dukungan keluarga, para dosen, pembimbing, serta teman-teman seperjuangan,” tambahnya penuh haru.
Selain Diah, Aprilia Rahmayani dari program studi manajemen sarjana juga turut mencuri perhatian.
Dengan IPK 3,97 dan masa studi 3 tahun 6 bulan, ia berhasil meraih predikat mahasiswa terbaik jenjang S1.
“Selama kuliah di Prodi Manajemen, dosennya sangat suportif dan memberikan dukungan penuh. Mata kuliahnya pun sangat relevan, sesuai dengan apa yang saya harapkan sejak awal,” ujar Aprilia.
Sebagai anak rantau, Aprilia mengaku berjuang keras demi membanggakan orang tua.
“Saya nggak nyangka bisa menjadi mahasiswa terbaik. Tipsnya kuliah harus serius, yakin, dan berprasangka baik. Jangan sering bolos, kerjakan tugas tepat waktu, dan jaga etika kepada dosen,” tuturnya.
Baca juga: Tingginya Intensitas Latihan Hantarkan Jovanka Risky Sabet Medali di PorproV Jatim IX
Peraih Poin SKEK Tertinggi: Tunjukkan Ambisi
Selain prestasi akademik, Yudisium Fbhis juga memberi apresiasi bagi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Dua mahasiswa dari Prodi Manajemen, Dwiki Adi Setiawan dan Yulita Tri Arini, berhasil meraih jumlah poin Sistem Kegiatan Ekstrakurikuler (SKEK) terbanyak.
Sebagai informasi, Umsida menetapkan syarat minimal 250 poin SKeK sebagai prasyarat untuk seminar hasil.
Poin ini bisa diperoleh dari kegiatan kampus seperti seminar, webinar, organisasi, UKM, dan perlombaan.
Dwiki mencatat total 1.160 poin, hasil dari keterlibatannya di berbagai unit kegiatan mahasiswa, seperti UKM bela diri, himpunan mahasiswa manajemen, dan juga sebagai asisten laboratorium.
Ia juga beberapa kali menjuarai kompetisi di level internasional, nasional, dan provinsi.
“Jangan takut bergabung di organisasi. Memang ada plus-minusnya, tapi di balik kekurangan itu, kita bisa perjuangkan kelebihan di hal lain,” ujar Dwiki.
“Saya sangat senang dan bersyukur, karena di Umsida ini banyak fasilitas yang mendukung mahasiswa untuk berkembang dan berprestasi,” tambahnya.
Sementara itu, Yulita Tri Arini mengumpulkan total 1.130 poin. Ia mengaku awalnya ikut kegiatan karena iseng, namun kemudian termotivasi setelah tahu adanya target poin SKEK.
“Awalnya saat jadi maba saya gabut, jadi ikut banyak kegiatan kayak webinar dan seminar. Tapi begitu tahu ada target 250 poin, saya makin semangat,” ujarnya.
Yulita juga menambahkan bahwa prestasi akademik yang diraihnya membawa tambahan poin SKeK, sehingga makin mendukung total kontribusinya selama di kampus.
Lihat juga: Skill yang Dibutuhkan Industri? Mahasiswa Komunikasi Wajib Tahu
Inspirasi Mahasiswa Berprestasi untuk Generasi Selanjutnya
Keempat mahasiswa berprestasi ini menjadi contoh nyata dari tema “Berkarya dengan hati, berdampak untuk negeri”.
Mereka tak hanya fokus menyelesaikan studi tepat waktu dengan nilai tinggi, tapi juga aktif dalam pengembangan diri melalui berbagai kegiatan kampus.
Prestasi Diah, Aprilia, Dwiki, dan Yulita menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hanya soal akademik, tetapi juga tentang kemampuan berjejaring, manajemen waktu, dan keterlibatan aktif dalam komunitas kampus.
Mereka membuktikan bahwa mahasiswa Umsida siap menjadi lulusan unggul yang kompetitif dan berdampak.
Yudisium ke-33 Fbhis Umsida menjadi penegasan bahwa institusi ini terus mencetak generasi yang tak hanya cerdas secara akademik, namun juga matang secara karakter dan sosial.
Diharapkan, keberhasilan mahasiswa berprestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya, berprestasi, dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah