Dorong Advokasi Inklusif: Membangun Masa Depan Setara bagi Penyandang Disabilitas

Fbhis.umsida.ac.id – Gerakan advokasi untuk mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas terus berkembang pesat di Indonesia, termasuk di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Upaya kolektif dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan berbagai institusi pendidikan, termasuk Umsida, bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah disabilitas.

Advokasi inklusif menjadi semakin penting, terutama setelah PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan 2250 yang mendorong partisipasi generasi muda dalam proses pengambilan keputusan. Resolusi ini juga menyerukan negara-negara untuk memastikan bahwa kaum muda, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, didorong dan diberdayakan untuk mengambil bagian dalam berbagai proses formal, termasuk pemilihan umum. Di Indonesia, gerakan ini terus berlanjut dengan fokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas dan peningkatan aksesibilitas di berbagai sektor.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Meskipun telah ada kemajuan, penyandang disabilitas di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Aksesibilitas fisik menjadi salah satu isu utama, di mana masih banyak fasilitas umum yang belum ramah disabilitas. Misalnya, trotoar yang tidak landai, minimnya tempat parkir khusus, serta gedung-gedung yang belum dilengkapi dengan lift dan ramp yang memadai.

Selain itu, diskriminasi dan stigma terhadap penyandang disabilitas masih sering terjadi. Hal ini membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan, pendidikan, dan kesempatan yang setara dengan individu tanpa disabilitas. Ditambah lagi, banyak penyandang disabilitas yang membutuhkan dukungan tambahan, seperti alat bantu, terapi, dan pendamping. Sayangnya, akses terhadap layanan ini masih terbatas di banyak wilayah.

Upaya Advokasi Inklusif yang Dilakukan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, berbagai langkah advokasi inklusif telah dilakukan. Umsida, misalnya, terlibat aktif dalam berbagai program yang mendukung penyandang disabilitas. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

1. Advokasi Kebijakan: Aktivis disabilitas bersama-sama dengan UMSIDA terus mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih inklusif, seperti pengesahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Undang-undang ini menjadi landasan hukum yang penting bagi perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia.

2. Peningkatan Kesadaran: Melalui kampanye dan kegiatan sosialisasi, UMSIDA berupaya mengubah persepsi masyarakat tentang disabilitas. Dengan ini, diharapkan terjadi peningkatan penerimaan dan penghargaan terhadap penyandang disabilitas di berbagai aspek kehidupan.

3. Pemberdayaan Penyandang Disabilitas: Umsida juga mendukung berbagai organisasi yang memberikan pelatihan dan pendampingan kepada penyandang disabilitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemandirian mereka, serta mendorong partisipasi aktif dalam masyarakat.

4. Kolaborasi Lintas Sektor: Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. Umsida, sebagai institusi pendidikan, turut ambil bagian dalam usaha ini melalui pembangunan infrastruktur yang ramah disabilitas dan penyediaan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Contoh Keberhasilan di Indonesia

Beberapa contoh keberhasilan dari upaya advokasi inklusif di Indonesia antara lain adalah pengesahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan advokasi ini. Selain itu, di beberapa kota besar, aksesibilitas fisik telah mengalami peningkatan dengan semakin banyaknya fasilitas umum yang dilengkapi untuk penyandang disabilitas.

Tak hanya itu, program inklusi juga mulai berkembang di sekolah-sekolah dan tempat kerja, menandakan peningkatan kesadaran dan komitmen terhadap kesetaraan bagi semua. Umsida pun menjadi bagian dari gerakan ini, dengan terus mendorong terciptanya lingkungan belajar yang inklusif bagi semua mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.

Masa Depan Advokasi Inklusif

Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Salah satunya adalah memastikan bahwa kebijakan dan undang-undang yang ada diimplementasikan secara konsisten dan efektif di seluruh Indonesia. Peningkatan kualitas layanan untuk penyandang disabilitas juga menjadi perhatian utama, agar lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain itu, perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap penyandang disabilitas memerlukan waktu dan upaya yang berkelanjutan. Namun, dengan kerja sama semua pihak, advokasi inklusif diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi kehidupan penyandang disabilitas di masa depan.

Jadilah Bagian dari Perubahan Positif di UMSIDA!

Di Umsida, kami percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap orang, tanpa terkecuali. Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam upaya kami membangun masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi semua. Bersama-sama, kita bisa menciptakan dunia di mana tidak ada lagi batasan yang menghalangi siapa pun untuk mencapai potensi maksimal mereka. Mari bergabung dengan Umsida, dan jadilah pionir dalam mewujudkan dunia yang lebih setara dan inklusif!

Penulis: Fayza M, Kharisma P

Editor: Indah N. Ainiyah

Berita Terkini

Pelantikan BEM dan HIMA Se-FBHIS Umsida: Komitmen Wujudkan Target Capaian Hingga 2025
November 11, 2024By
Prodi Hukum Umsida berkolaborasi dengan Kemenkumham Jatim, Dorong Notaris Berintegritas dan Adaptif
October 31, 2024By
Jadi Mahasiswa Terbaik, Denisa Firlian: Kuliah adalah Proses Pendewasaan
October 30, 2024By
Dorong Transparansi, Prodi AP Umsida Gelar Workshop e-Partisipasi Masyarakat Menuju Sidoarjo Smart Governance
October 29, 2024By
Sumpah Pemuda 2024: Refleksi Nilai-Nilai Kebangsaan di Tangan Pemuda
October 28, 2024By
Dedikasi dan Ketekunan: Maya Sara Salsabillah Buktikan Layak Menjadi Wisudawan Terbaik Umsida!
October 27, 2024By
Rayakan Kelulusan: Informasi Wisuda ke-44 Umsida
October 24, 2024By
Tingkatkan Eksposur Ormawa, FBHIS Umsida Gelar Workshop Jurnalistik dan Publikasi untuk mahasiswa
October 23, 2024By

Prestasi

Hafit Wahyu, Dari Lapangan Futsal Hingga Podium Wisudawan Terbaik Umsida
November 7, 2024By
Kuliah Sambil Usaha, Fikri Buktikan Prestasi Akademik dan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan
November 6, 2024By
Dari PON Hingga Internasional: Perjalanan Suryaningtyas, Atlet Pencak Silat dengan Segudang Prestasi
November 5, 2024By
Dari Ruang Kuliah ke Pentas Nasional: Perjalanan Zhafira Ramadhani
November 4, 2024By
Berkat Manajemen Waktu, Mahasiswa FBHIS Umsida Dita Raih Juara 1 Lomba Story Telling Nasional
November 1, 2024By
Sukses di ACST 2024: Mahasiswa Akuntansi Raih 8 Kemenangan dalam Lomba Internasional
July 24, 2024By
Melampaui Batas : Mahasiswa FBHIS dari prodi Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di SILAT APIK PTMA 2024
March 2, 2024By
Ridwan, Mahasiswa FBHIS dari Prodi AP Lulus 3,5 Tahun Jadi Mahasiswa Terbaik Se-Prodi dan Se-Fakultas
June 5, 2023By